Kondisi mahasiswa asal Jogja yang menjadi korban kasus pembakaran, Dimas Toti Putra (21), berangsur membaik. Dimas saat ini masih dirawat secara intensif di ruang khusus korban kebakaran di RSUP Dr Sardjito Jogja.
"Saat ini dia sudah mulai bisa latihan duduk, dengan bantuan perawat," kata Purwita (54), ayah Dimas, saat dihubungi detikjateng, Kamis (28/4/2022).
Purwita mengatakan, ada perkembangan yang menggembirakan setelah Dimas dirawat selama lebih dari satu bulan. Kini, Dimas mulai bisa diajak komunikasi meski secara terbatas.
"Alhamdulillah, sudah bisa sedikit-sedikit untuk komunikasi. Tapi, belum bisa bicara lama. Paling hanya omong (dia) minta apa," katanya.
Dari keseluruhan luka bakar yang dialami putranya, Purwita menjelaskan, ada beberapa bagian tubuh yang proses penyembuhannya termasuk lama. "(Luka bakar) Yang di lengan kiri, leher, telinga sebelah kanan dan kiri sampai sekarang belum ada peningkatan," ungkap dia.
Purwita berujar, tim dokter berulang kali meminta dia sekeluarga untuk bersabar dalam proses penyembuhan luka bakar yang diderita Dimas.
"Dokter selalu meminta kami untuk sabar. Karena luka bakar memang penyembuhannya lama. Tidak seperti luka lain. Misalnya kulit di luar sudah kering, di dalam belum tentu sudah kering," ujar Purwita.
Hingga kini, Purwita mengaku belum tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyembuhkan putranya. Menurut dia, tim dokter belum menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh selanjutnya.
"Apakah mau dioperasi atau tidak? Sampai sekarang kami hanya diminta sabar," terang Purwita. Untuk biaya pengobatan Dimas di RSUP Dr Sardjito Jogja, Purwita menambahkan, sampai 24 April lalu telah dibayar dari situs donasi dan penggalangan dana Kitabisa.com.
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa asal Mergangsan, Kota Jogja, Dimas Toti Putra (21) menderita luka bakar 80 persen karena sengaja dibakar tiga temannya pada 23 Maret lalu.
Pelaku pembakaran itu adalah teman korban. Kronologinya, malam itu pelaku ke rumah korban untuk membeli knalpot yang sudah disepakati. Ternyata, knalpot itu sudah dijual korban ke teman lain yang menawar lebih tinggi. Pelaku pun marah.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, dalam perkelahian itu pelaku melihat botol air mineral berisi bensin dan di sekitar situ ada korek gas.
"JR (pelaku) mengambil botol itu lalu menyiramkan BBM ke korban. Lalu, JR mengambil korek api dan membakar lengan kiri (korban) sampai akhirnya terbakar seluruh tubuh," kata Ade, belum lama ini.
(dil/ahr)