Konvoi Sahur Acungkan Pedang-Celurit, 13 Bocah SMP di Pati Kena Wajib Lapor

Konvoi Sahur Acungkan Pedang-Celurit, 13 Bocah SMP di Pati Kena Wajib Lapor

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 27 Apr 2022 13:59 WIB
Rilis kasus di Mapolres Pati, Rabu (27/4/2022).
Rilis kasus di Mapolres Pati, Rabu (27/4/2022). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Pati -

Sekelompok bocah diamankan polisi karena melakukan konvoi sambil mengacungkan senjata tajam di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sebanyak 13 bocah yang masih duduk SMP ini dikenakan wajib lapor.

"Karena ini masih anak-anak kita berkoordinasi dengan dinas sosial kemudian memanggil orang tua untuk dimintai keterangan. Kita sudah panggil guru, kebetulan ini masih SMP, pelajar semua. Rata-rata usianya 14 tahun," terang Kapolres Pati, AKBP Christian Tobing saat konferensi pers di Mapolres Pati, Rabu (27/4/2022).

"Mereka wajib lapor ke polisi, karena masih anak-anak," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tobing, aksi anak-anak tersebut sempat viral di media sosial. Menurutnya, anak-anak tersebut melakukan konvoi menjelang sahur. Saat konvoi, sekelompk bocah ini mengacungkan senjata tajam berupa celurit dan pedang. Polisi pun mengamankan belasan anak tersebut.

"Jadi pengungkapan kasus adanya konvoi kendaraan sepeda motor dilakukan oleh anak-anak kemudian pada saat konvoi itu mengacungkan senjata tajam yang ini juga beredar di media sosial," jelas Tobing.

ADVERTISEMENT

"Kemudian secara cepat, tim Polres Pati segera mengumpulkan keterangan informasi masyarakat, saksi dan juga mengamankan para sebanyak 13 orang. Kemudian dilakukan pemeriksaan anak-anak mengaku pada saat bulan Ramadan ini nongkrong menjelang sahur melakukan konvoi dan mengacungkan senjata tajam," sambung dia.

Tobing menyebut, polisi melakukan tindak cepat untuk mengantisipasi terjadi kriminal di wilayah Pati. Barang bukti yang disita polisi berupa celurit, pedang, dan sepeda motor yang digunakan untuk konvoi. Barang-barang itu dibeli anak-anak secara online.

"Kemudian ini tentunya meresahkan masyarakat dan beredar di media sosial. Kemudian kita melakukan tindak cepat untuk mengamankan dan sudah menyita barang bukti satu buah pedang dan satu buah celurit dan sepeda motor yang digunakan untuk konvoi. Belinya senjata ini di online," terangnya.

Dia mengatakan motif anak-anak ini adalah untuk menunjukkan eksistensinya mereka. Polisi pun melakukan antisipasi agar tidak terjadi kriminal di Pati.

"Motifnya ini jiwa muda untuk menunjukkan eksistensinya, karena kita mengantisipasi jangan sampai ketemu kelompok lain akan terjadi perkelahian," ungkap Christian.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada orang tua untuk mengawasi anak-anaknya. "Tentunya tidak boleh dicontoh oleh pelajar yang ada di Pati. Kita akan menindak tegas tidak ada perilaku seperti ini, karena ini tentunya meresahkan warga. Kami mengimbau anak-anaknya untuk diawasi karena tidak tahu perilaku di luar," terang dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video sekelompok remaja konvoi membangunkan orang sahur dengan membawa pedang dan celurit di Kabupaten Pati, Jawa Tengah viral di media sosial. Polisi pun mengamankan sekelompok remaja yang viral tersebut.

Video tersebut ramai di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @patisakpore. Video tersebut berdurasi sekitar 30 detik.

Terlihat pada video itu sekelompok remaja sedang arak-arakan membawa bendera. Namun di sela-sela video itu ada remaja yang membawa sebuah celurit. Celurit itu pun tampak diangkat oleh salah satu pemuda.




(aku/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads