Polresta Solo terus mengembangkan kasus dugaan pemerasan yang melibatkan oknum polisi asal Polres Wonogiri Bripda D. Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan diketahui bahwa komplotan Bripda D sudah beraksi di 15 lokasi
"Saat ini proses pengembangan masih berlangsung. Hasil penyidikan dan penyidikan diketahui komplotan ini sudah beraksi sebanyak 15 kali," terang Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan di Mapolresta, Jumat (22/4/2022).
Disinggung mengenai lokasi yang pernah didatangi komplotan Bripda D, Kapolresta mengatakan mereka telah melakukan aksi pemerasan di beberapa kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti di Boyolali, Klaten, Solo hingga Semarang," ucapnya.
Saat ini, Polresta Solo telah berhasil menggulung komplotan yang terdiri dari lima orang itu. Empat diantaranya saat ini sudah ditahan. Sedangkan Bripda D masih dalam perawatan di rumah sakit.
"Personel polisi kondisinya baik, dalam penjagaan petugas," ucapnya.
Seperti diketahui, Bripda D mengalami luka tembak di bagian perut saat proses penangkapan yang berlangsung Selasa (19/4/2022).
Bripda D berhasil ditangkap saat berada di salah satu rumah sakit. Dia ditinggal begitu saja oleh komplotannya. Belakangan, semua anggota komplotan itu sudah berhasil dibekuk.
Penangkapan itu berawal dari aduan warga Solo yang mengaku diperas oleh komplotan tersebut. Mereka menuduh korban telah melakukan perselingkuhan dan mengancam akan memperkarakannya di kepolisian.
Dalam kasus itu, Bripda D dan kawan-kawannya memeras korban hingga lebih dari Rp 14 juta.
(ahr/aku)