Pilu! Korban Ternyata Sedang Demam Saat Diperkosa Ayah hingga Tewas

Pilu! Korban Ternyata Sedang Demam Saat Diperkosa Ayah hingga Tewas

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 21 Mar 2022 17:27 WIB
Suasana jumpa pers kasus ayah perkosa anak kandung hingga tewas di Polrestabes Semarang, Senin (21/3/2022).
Pelaku perkosaan anak kandung di Semarang. (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Aksi bejat ayah memerkosa anak kandung hingga tewas di Semarang, Jawa Tengah, terbongkar. Polisi mengungkap, kondisi bocah berusia 8 tahun itu sedang demam tinggi saat diperkosa oleh pelaku.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan mengatakan, aksi pelaku dilakukan di rumah kosnya daerah Tlogosari Wetan, Kota Semarang. Keseharian korban tinggal dengan ibunya atau mantan istri pelaku, namun anaknya masih sering mengunjungi ayah kandungnya.

Hari Jumat (18/3) malam, korban yang sedang menonton televisi dipaksa melayani nafsu bejat pelaku. Polisi mengungkap, saat itu korban dalam kondisi sakit dan demam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anaknya demam saat datang, sudah dikasih obat. Anak sedang tidak fit saat pelaku melakukan (perkosaan)," kata Donny.

Usai melakukan aksi bejatnya, pelaku baru menyadari kondisi korban makin parah dan kejang. Ia meminta pertolongan warga untuk mengantar ke rumah sakit. Kepada mantan istrinya ia hanya mengatakan korban demam.

ADVERTISEMENT

"Memang pada hari itu pelaku melakukan hubungan seksual. Anaknya kejang sejam atau dua jam. Pelaku meminta tolong kepada tetangganya membawa ke klinik," ujar Donny.

Sesampainya di klinik, lanjutnya, korban direkomendasikan untuk mendapat perawatan di rumah sakit yang lebih besar. Saat itu, pelaku membawa korban ke rumah ibunya.

"Di klinik direkomendasikan untuk ke rumah sakit lebih besar. Sebelum itu pelaku bawa ke rumah ibunya untuk izin bawa ke rumah sakit, waktu itu ibunya tidak cek. Saat dibawa ke rumah sakit korban sudah meninggal dunia," jelas Donny.

Hari Sabtu (19/3) korban dimakamkan, namun polisi mendapat laporan ada kematian tidak wajar. Polisi kemudian membongkar makam dan melakukan autopsi. Satreskim Polrestabes Semarang kemudian berhasil membongkar aksi keji pelaku.




(aku/ahr)


Hide Ads