9 Fakta Terkini Pembunuhan Sadis Bidan Sweetha dan Anaknya di Semarang

9 Fakta Terkini Pembunuhan Sadis Bidan Sweetha dan Anaknya di Semarang

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 19 Mar 2022 07:07 WIB
Rilis kasus pembunuhan ibu dan anak yang mayatnya dibuang di kolong tol Semarang, di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022).
Rilis kasus pembunuhan ibu dan anak yang mayatnya dibuang di kolong Tol Semarang, di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Solo -

Dony Christiawan Eko Wahyudi (31) tega menghabisi nyawa ibu dan anak, Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) dan Muhammad Faeyza Alfarisqi (4) dan membuang jasad keduanya di kolong Tol Semarang-Bawen. Sweetha diketahui seorang bidan yang bertunangan dengan pelaku yang merupakan sesama tenaga kesehatan.

Keduanya diketahui sudah bertunangan pada 2021. Keluarga Sweetha pun mengaku tak tahu jika pelaku ternyata pria beristri.

Berikut fakta-fakta terkini kasus pembunuhan bidan Sweetha dan anaknya itu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pelaku sempat membuat alibi melaporkan kehilangan orang

Polisi mengungkap tersangka Dony ditangkap di Mapolda Jateng pada Rabu (16/3) malam. Kala itu, tersangka bermaksud membuat alibi dengan ikut melaporkan kehilangan orang.

"Yang bersangkutan ditangkap di depan Mapolda Jateng. Maksud dia menghilangkan alibi, melaporkan kehilangan orang, yang bersangkutan mau ikut melaporkan kehilangan orang, pacar dan anaknya," jelas Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro saat jumpa pers di Mapolda Jateng, Semarang, Jumat (18/3/2022).

ADVERTISEMENT

2. Bidan Sweetha dan pelaku sudah tunangan

Keluarga mengungkap Sweetha dengan pelaku pembunuhan Dony sudah bertunangan sejak 2021 lalu. Dony sudah pernah diajak ke Jogja dan melamar Sweetha.

"Sama Dony (pelaku) itu tunangan. Tunangan lamaran itu, sama keluarga juga sudah dikenalkan," ucap kakak sepupu Sweetha, Yuda Rahmanto, saat dihubungi di Sleman, kemarin.

Namun, keluarga Sweetha tidak mengetahui jika pelaku telah memiliki istri. Sementara itu, saat diperkenalkan ke keluarga, Dony tampak sebagai pribadi yang baik.

"Kalau kata om-om saya itu ya bagus orangnya, nggak aneh-aneh, katanya," terang Yuda.

3. Anak bidan Sweetha dibiarkan kelaparan hingga meninggal

Polisi menyebut korban anak, Muhammad Faeyza Alfarisqi (4), tewas karena dianiaya dan dibiarkan kelaparan oleh pelaku. Akhirnya balita malang itu tewas dan jasadnya dibuang ke tol.

"Ceritanya adalah karena almarhum punya anak dan ada kesibukan kerja, dititipkan ke tersangka pada bulan Februari. Selama penguasaan ataupun ikut tersangka, korban atas nama Muhammad Faeyza Alfarisqi sering dianiaya dan tidak diberi makan. Dia mendapati korban meninggal kemudian dibuang," terang Djuhandani.

4. Pelaku tega habisi anak bidan Sweetha gegara nakal

Polisi menyebut Dony tega menghabisi nyawa Faeyza karena nakal. Sempat ada upaya pengobatan ketika Faeyza sakit, tapi ternyata korban dibiarkan kelaparan hingga lemas dan meninggal.

"Motifnya pertama tega karena yang bersangkutan melihat anak tersebut nakal, ada sedikit proses pengobatan kepada anak. Itu motifnya," jelas Djuhandhani.

Dony tega membuang jasad Faeyza ke kolong jembatan Susukan di Tol Semarang-Bawen KM 426. Ternyata jasad balita malang itu dibuang tanpa pakaian pada Minggu (20/2).

"Kami ke TKP mendapatkan kerangka anak. Kenapa saya bilang anak karena dari tulang tengkorak itu anak usia di bawah 10 tahun, dan dari kerangka tersebut, terdiri dari tulang dada, tulang lengan, dan kaki. Jari-jari sudah hilang. Karena anak (kondisi kerangka) cepat hancur, karena di daerah terbuka dan tidak menggunakan pakaian. Cepat mengalami pembusukan," jelas Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry.

5. Bidan Sweetha dihabisi di hotel

Usai menghabisi nyawa Faeyza, Dony kemudian mengajak bertemu Sweetha di salah satu hotel di Semarang pada Rabu (7/3). Namun, Sweetha yang menanyakan keberadaan anaknya itu justru dihabisi tunangannya sendiri.

"Kemudian karena saudara Sweetha ingin melihat anaknya, berjanjilah mereka ketemu di Semarang pada 7 Maret, kemudian korban Sweetha diajak ke hotel. Karena terus ditanya anaknya, tersangka menghabisi korban. Kemudian dimasukkan ke sarung, diikat kakinya. Dinaikkan mobil dibawa ke KM 425," kata Djuhandani.

6. Pelaku mengaku cemburu saat dibandingkan dengan pria lain

Kepada polisi Dony mengaku cemburu ketika Sweetha membandingkannya dengan lelaki lain. Padahal pelaku diketahui sudah beristri dan memiliki anak.

"Pada saat di hotel dia cemburu karena korban waktu ketemu di Semarang, lambai-lambai tangan dengan seseorang. Motifnya juga cemburu dibandingan dengan laki-laki lain," ujar Djuhandani.

7. Bidan Sweetha tewas dicekik

Polisi mengungkap bidan Sweetha dihabisi di hotel Semarang, Rabu (7/3) lalu. Sweetha tewas dicekik.

"Korban kedua ini modusnya mencekik lehernya," ucap Djuhandani.

Tersangka pun mengakui telah membunuh tunangannya dan membuang jasad Sweetha ke tol.

"Tak cekik, tak taruh sarung, tak buang di tol. Jaraknya sedikit (jarak lokasi dibuangnya Sweetha dan anaknya). Selisih 2 minggu," ujar Dony.

8. Hingga akhir hidupnya bidan Sweetha tak tahu anaknya telah meninggal

Pelaku Dony menyebut hingga akhir hayatnya Sweetha tidak tahu anak bungsunya telah meninggal.

"Tidak dikasih tahu (kondisi anak) ke ibunya," kata Dony di Mapolda Jateng kemarin.

9. Pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana

Atas perbuatannya polisi menjerat Dony dengan pasal berlapis. Dony juga terancam hukuman mati.

"Tentu saja, kalau kita melihat dari hasil hasil penyelidikan yang dilaksanakan tentu saja kita terapkan pembunuhan berencana, kemudian penganiayaan mengakibatkan meninggal serta UU Perlindungan anak. Hukuman paling berat 15 tahun sampai seumur hidup," ujar Djuhandani.

Atas perbuatannya, Dony dijerat dengan Pasal 338 KUHP, Pasal 80 juncto 76c UU RI Tahun 35 Tahun 2014 tentang Anak.




(ams/ams)


Hide Ads