Polisi memulangkan para anggota ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) asal Jawa Tengah yang ikut aksi demo di Polda Jabar. Sebelum dipulangkan ke rumah, 168 orang itu dikumpulkan di Mapolda Jateng untuk didata.
Seratusan anggota GMBI itu berkumpul di depan kantor Dit Reskrimum Polda Jateng. Mereka juga diajak salat Jumat dan mendapatkan makan siang. Pendataan yang dilakukan cukup detail termasuk pengambilan foto.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, ikut meninjau pendataan tersebut dan memberikan peringatan untuk tidak mengulang aksi demo anarkis. Ia juga menjelaskan soal kebebasan berpendapat namun tidak merugikan orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka harus taati peraturan, perundangan, dan hukum," kata Luthfi kepada massa GMBI, Jumat (28/1/2022).
"Nanti (setelah didata) dipulangkan," imbuhnya.
Dari data yang diperoleh detikJateng di lokasi, total ada 168 orang yang didata. Mereka berasal dari berbagai daerah, ada Pati, Rembang, Cilacap, Pekalongan, dan lainnya. Dari jumlah itu, ada 20 orang dari luar kota yaitu Kuningan dan Majalengka.
"Ini sudah didata, jika ada yang melakukan hal serupa maka akan ditegakkan hukum," kata Luthfi kepada massa GMBI.
Salah seorang anggota GMBI, Asep, yang merupakan warga Purbalingga mengatakan ia ikut aksi karena diajak rekannya. Saat demo itu ricuh, dia sedang istirahat makan. Meski demikian ia juga turut ditangkap dan didata.
"Saya diajak, waktu kejadian saya lagi makan. Ikut diamankan terus tadi berangkat dari Jawa Barat jam 03.00 pagi," kata Asep.
Untuk diketahui, aksi demo massa GMBI berujung ricuh berlangsung Kamis (27/1) kemarin. Massa merusak pagar Mapolda Jabar hingga ada yang menunggangi patung Maung Lodaya yang merupakan simbol Polda Jabar.
Demo digelar massa GMBI berkaitan dengan proses penanganan perkara bentrok ormas di Kabupaten Karawang yang menewaskan satu anggota GMBI, pada November 2021.
(ahr/sip)