Cerita Makam Kuno di Tengah Jalan Purwokerto, Misterius tapi Ramai Diziarahi

Cerita Makam Kuno di Tengah Jalan Purwokerto, Misterius tapi Ramai Diziarahi

Anang Firmansyah - detikJateng
Selasa, 23 Sep 2025 18:20 WIB
Lokasi Makam Ragasemangsang yang berada di pertigaan antara jalan Kabupaten dengan Ragasemangsang, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jumat (19/9/2025).
Sesajen di lokasi Makam Ragasemangsang yang berada di pertigaan antara jalan Kabupaten dengan Ragasemangsang, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jumat (19/9/2025). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Makam Mbah Ragasemang di Sokanegara, Purwokerto Timur, memang unik. Letaknya tepat di tengah jalan. Bentuknya lebih mirip kurungan ketimbang sebuah kuburan.

Makam itu berbentuk kotak dengan ruangan kecil di dalamnya. Pintunya terbuat dari jeruji besi. Di dalam ruangan itu terlihat bekas sesajen yang ditinggalkan peziarah.

Salah satu warga RT 03 RW 05 Sokanegara, Yuni (55), mengatakan hingga saat ini makam Ragasemangsang masih kerap dikunjungi peziarah. Kebanyakan justru berasal dari Kebumen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rata-rata yang ke sini itu orang kejawen. Biasanya bawa orang empat yang Kebumen. Paling satu jam kalau ziarah," kata Yuni yang kediamannya hanya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi, Jumat (19/9/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Yuni, peziarah datang ke makam Mbah Ragasemangsang tak mengenal waktu. Namun, paling ramai saat malam Jumat Kliwon. Peziarah datang dengan membawa sesajen.

"Yang rutin itu malam Jumat Kliwon. Itu naruh kembang terus jajanan pasar," jelasnya.

Meski peziarah meninggalkan sesajen berupa makanan, bahkan kadang ayam hidup, warga tidak berani mengambilnya. Mereka takut kualat.

Yuni menceritakan, pada saat dia masih kecil ayahnya pernah iseng mengambil ayam yang ditinggalkan peziarah. Ayam itu dipotong lalu dimakan. Namun, mereka akhirnya kapok.

"Kalau zaman saya kecil malah bapak saya sempat ambil ayam jago hidup terus diambil dimasak, malah sakit," kata dia.

Lokasi Makam Ragasemangsang yang berada di pertigaan antara jalan Kabupaten dengan Ragasemangsang, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jumat (19/9/2025).Lokasi Makam Ragasemangsang yang berada di pertigaan antara jalan Kabupaten dengan Ragasemangsang, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jumat (19/9/2025). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng

Yuni dan warga sekitar tidak mengetahui persis siapa sosok Mbah Ragasemangsang yang dimakamkan di tempat itu. Yang jelas makamnya sudah ada sejak dulu, bahkan sejak orang tuanya masih kecil.

"Ini bukan sosok kyai. Dari dahulu sudah ada, sakti atau nggak nya nggak tahu, nggak pernah tahu. Kalau anak sekarang ya ga tahu kalau itu kuburan, tahunya tugu. Katanya tidak boleh diratakan karena petilasan," pungkasnya.

Dua Versi Kisah Mbah Ragasemangsang

Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar, Fendy Rudianto menjelaskan tidak ada catatan resmi mengenai sosok yang dimakamkan di tempat tersebut. Namun, masyarakat meyakini bahwa yang dimakamkan di tempat tersebut adalah Mbah Ragasemangsang, yang namanya juga sekaligus menjadi nama jalan tersebut.

Namun, terkait siapa Mbah Ragasemangsang, terdapat 2 versi cerita yang berkembang di masyarakat.

"Jadi ada dua versi cerita soal Mbah Ragasemangsang ini. Yang pertama mengisahkan tentang seorang tokoh sakti yang memiliki ilmu kebal, dikenal dengan sebutan Aji Pancasona. Tokoh ini konon tidak dapat meninggal dunia kecuali dengan cara digantung," kata Fendy kepada detikJateng, Jumat (19/9/2025).

Fendy melanjutkan apabila tubuh Mbah Ragasemangsang ini menyentuh tanah maka akan hidup kembali. Oleh sebabnya masyarakat zaman dahulu menamai dengan julukan Raga yang berarti tubuh dan Semangsang yang berarti tersangkut.

"Jadi tubuhnya harus digantung agar tidak menyentuh tanah. Kalau menyentuh tanah konon akan membuat hidup lagi," terangnya.

Selain itu ada juga yang mengaitkan makam Ragasemangsang dengan seorang pejuang kemerdekaan yang gugur dan jasadnya ditemukan tergantung di pohon beringin. Jenazahnya kemudian dimakamkan di lokasi tersebut.

Hal itu yang kemudian menjadikan warga menyebut makam itu sebagai Ragasemangsang, yang berarti tubuh yang menggantung.

"Yang kedua ini ada juga yang meyakini kalau makam itu merupakan seorang pejuang kemerdekaan. Terus jasadnya ditemukan di bawah pohon beringin pojok Alun-alun Purwokerto dan kemudian dimakamkan di lokasi tersebut," jelasnya.




(ahr/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads