Ada Makam Tua Unik di Tengah Jalan Ragasemangsang Purwokerto, Kuburan Siapa?

Ada Makam Tua Unik di Tengah Jalan Ragasemangsang Purwokerto, Kuburan Siapa?

Anang Firmansyah - detikJateng
Selasa, 23 Sep 2025 18:00 WIB
Lokasi Makam Ragasemangsang yang berada di pertigaan antara jalan Kabupaten dengan Ragasemangsang, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jumat (19/9/2025).
Lokasi Makam Ragasemangsang yang berada di pertigaan antara jalan Kabupaten dengan Ragasemangsang, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jumat (19/9/2025). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Sebuah makam tua berbentuk unik berada di tengah Jalan Ragasemangsang, Sokanegara, Purwokerto Timur. Lokasinya tepat berada di tengah-tengah pertigaan.

Dari pantauan detikJateng, makam tersebut tertutup pintu berwarna hitam. Namun kondisinya tidak digembok. Masyarakat bisa bebas keluar-masuk.

Terlihat dari adanya sesajen beberapa botol air mineral dan kendi yang berisi abu bekas dupa untuk sesembahan. Selain itu pada tembok berukuran sekitar 3x1,5 meter yang mengitari bangunan ini nampak berlumut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentuk bangunan itu tidak seperti makam pada umumnya. Bentuknya seperti rumah kecil dengan lorong di dalamnya. Pintu jeruji besi berwarna hitam menutup lorong itu sehingga mengingatkan pada pintu penjara.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar, Fendy Rudianto menjelaskan tidak ada catatan resmi mengenai sosok yang dimakamkan di tempat tersebut. Namun, masyarakat meyakini bahwa yang dimakamkan di tempat tersebut adalah Mbah Ragasemangsang, yang namanya juga sekaligus menjadi nama jalan tersebut.

ADVERTISEMENT

Namun, terkait siapa Mbah Ragasemangsang, terdapat 2 versi cerita yang berkembang di masyarakat.

"Jadi ada dua versi cerita soal Mbah Ragasemangsang ini. Yang pertama mengisahkan tentang seorang tokoh sakti yang memiliki ilmu kebal, dikenal dengan sebutan Aji Pancasona. Tokoh ini konon tidak dapat meninggal dunia kecuali dengan cara digantung," kata Fendy kepada detikJateng, Jumat (19/9/2025).

Fendy melanjutkan apabila tubuh Mbah Ragasemangsang ini menyentuh tanah maka akan hidup kembali. Oleh sebabnya masyarakat zaman dahulu menamai dengan julukan Raga yang berarti tubuh dan Semangsang yang berarti tersangkut.

Lokasi Makam Ragasemangsang yang berada di pertigaan antara jalan Kabupaten dengan Ragasemangsang, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jumat (19/9/2025).Lokasi Makam Ragasemangsang yang berada di pertigaan antara jalan Kabupaten dengan Ragasemangsang, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jumat (19/9/2025). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng

"Jadi tubuhnya harus digantung agar tidak menyentuh tanah. Kalau menyentuh tanah konon akan membuat hidup lagi," terangnya.

Selain itu ada juga yang mengaitkan makam Ragasemangsang dengan seorang pejuang kemerdekaan yang gugur dan jasadnya ditemukan tergantung di pohon beringin. Jenazahnya kemudian dimakamkan di lokasi tersebut.

Hal itu yang kemudian menjadikan warga menyebut makam itu sebagai Ragasemangsang, yang berarti tubuh yang menggantung.

"Yang kedua ini ada juga yang meyakini kalau makam itu merupakan seorang pejuang kemerdekaan. Terus jasadnya ditemukan di bawah pohon beringin pojok Alun-alun Purwokerto dan kemudian dimakamkan di lokasi tersebut," jelasnya.

Meski begitu menurut dia, bangunan makam ini sudah berusia lebih dari 50 tahun. Makam Ragasemangsang ini tidak boleh dibongkar karena telah masuk dalam daftar cagar budaya.

"Makam Ragasemangsang sudah jadi cagar budaya, didasarkan pada usia bangunan yang telah mencapai lebih dari 50 tahun. Bangunan ini memiliki sentuhan-sentuhan dari manusia, yang menunjukkan adanya nilai sejarah dan budaya yang perlu dilestarikan," ungkap dia.

Saat ditanya mengenai tahun hidup tokoh yang dikaitkan dengan makam tersebut, Fendy mengakui belum ada kepastian mengenai hal itu karena adanya perbedaan versi cerita yang beredar.

"Kalau usia makamnya diperkirakan sudah lebih dari 100 tahun. Bangunan makam tersebut diperkirakan berasal dari era kolonial Belanda, dengan ciri khas bangunan tertutup yang menyerupai penjara," ujarnya.

Ada sebagian masyarakat yang meyakini keberadaan makam Ragasemangsang sebagai tempat yang keramat. Hal ini terlihat dari adanya warga yang datang untuk berziarah, membawa dupa dan sesaji.

"Ada sebagian masyarakat Banyumas yang kerap berziarah ke makam ini. Tapi ada juga yang berasal dari luar Banyumas sengaja datang buat ziarah," pungkasnya.




(ahr/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads