Festival Lima Gunung Dimulai Hari Ini, Berikut Daftar Pengisi Acaranya

Festival Lima Gunung Dimulai Hari Ini, Berikut Daftar Pengisi Acaranya

Eko Susanto - detikJateng
Jumat, 11 Jul 2025 15:03 WIB
Penampilan dari salah satu kelompok seni dalam rangkaian Festival Lima Gunung (FLG) XXIV di Tutup Ngisor, Sumber, Dukun, Kabupaten Magelang, Jumat (11/7/2025).
Penampilan dari salah satu kelompok seni dalam rangkaian Festival Lima Gunung (FLG) XXIV di Tutup Ngisor, Sumber, Dukun, Kabupaten Magelang, Jumat (11/7/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Festival Lima Gunung (FLG) XXIV yang diselenggarakan Komunitas Lima Gunung mulai berlangsung hari ini di Tutup Ngisor, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Untuk hari ini menampilkan kurang lebih 25 kelompok seni dan FLG berakhir pada, Minggu (13/7).

Adapun pembukaan FLG XXIV diawali dengan kirab dari Padepokan Tjipta Boedaja yang berada di lereng Gunung Merapi menuju panggung utama. Kemudian di panggung utama pembukaan ditandai dengan pemukulan tokoh oleh para tokoh Komunitas Lima Gunung.

Panggung utama FLG kali ini dengan instalasi seni berwujud Ganesha ukuran 7 x 4 meter. Instalasi Ganesha tersebut dibuat oleh para seniman Komunitas Lima Gunung yang berasal dari Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karya kontemporer ganesha dibuat dengan bahan-bahan alam pertanian dari kawasan lereng Gunung Merapi.

"Tahun ini, FLG dan (bersamaan dengan) Suran (Padepokan Tjipta Boedaja) menghadirkan tema 'Andhudhah Kawruh Sinengker'. Untuk instalasi seni berwujud Ganesha ukuran raksasa 7 x 4 meter dibuat dari bahan-bahan alam pertanian sekitar Gunung Merapi," kata Ketua Komunitas Lima Gunung, Sujono kepada wartawan di lokasi FLG XXIV di Tutup Ngisor, Dukun, Jumat (11/7/2025).

ADVERTISEMENT

"Karya kontemporer Ganesha diwujudkan dengan empat tangan membawa arit, pacul, kendi, padi dan belalai memegang pena," Sujono yang biasa disapa Jono Keron.

Selama rangkaian FLG, Jono Keron menambahkan, ada 80 pengisi acara dari berbagai kelompok seni. Mereka ini datang dari wilayah Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau hingga dari mancanegara.

"Dalam FLG kali ini ada 80 kelompok seni yang mengisi acara. Total penampil sekitar 1.225 orang," tambahnya.

Lima Gunung Award

Dalam rangkaian pembukaan FLG XXIV dilakukan penyerahan Lima Gunung Award. Penghargaan ini diberikan kepada sejumlah tokoh.

"Dalam festival tahun ini, kami memberikan penghargaan berupa piagam Lima Gunung Award kepada lima tokoh dan entitas seni," ujar Jono.

Mereka yang mendapatkan Lima Gunung Award yakni KH Hamam Djafar, pendiri dan pemimpin Pondok Pesantren Pabelan, Kabupaten Magelang dan M Habib Chirzin, duta perdamaian internasional dan cendekiawan, tinggal di Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Kemudian, Pastor Gabriel Possenti Sindhunata SJ atau Romo Sindhu, wartawan, penulis dan pendiri rumah budaya Omah Petroek Dusun Wonorejo, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Jacob Oetama, salah satu pendiri Surat Kabar Kompas, dan kelompok musik bagian kegiatan Maiyah dipimpin Emha Ainun Nadjib, Kiai Kanjeng, Yogyakarta.

Selain itu, Lima Gunung Award juga diberikan kepada kelima wartawan yang dinilai selalu aktif mewartakan FLG.

Jadwal Pengisi Acara FLG:

Sabtu 12 Juli 2025

Dimulai pukul 13.00 WIB yang tampil Philos Immortal Band, Rumah Literasi Aruna Jetis, Goebok Creative, Ruang Tari Kaki Mungil, Sanggar Raras Pratiwi, Danirmala, Sanggar Seni Batara, Adeeva Absen Myhsafiroos, Tikungan Tajam, SMA Taruna Muhammadiyah, Padepokan Tjipta Boedaja, Asma Budaya, Cahyo Budoyo, Bangun Jiwo, Rukun Kawedar, Sanggar Kawuryan, Kyai Kanjeng, Sanggar Soko Papat, Sanggar Seni Anti Production, Turonggo Gandhung Mateges, Ling Sayuti, Kalakata, Bedhesvati, Sanggar Bangun Budaya, Singo Ngumboro dan Amukti

Minggu 13 Juli 2025

Pentas dimulai pukul 11.00 WIB yakni Muda Budaya, Ganita Art Dance, Sanggar Subhasita, Sanggar Sobokarti, Selamat Sampai Tujuan, Sri De Glenk, Komunitas Diajeng Semarang, Sanggar Wono Seni, Sanggar Saujana, Sanggar Dhom Sunthil, Sanggar Tari Brahmastra, Padepokan Warga Budaya, Setia Rimba, Sanggar Maheswara, Sanggar Dadap, Wall of Jericho Band, Artha Biola, Padepokan Tjipta Boedaja, Retno Mumpuni, Sanggar Seni Kusuma, Komunitas Sedalu, Brett Elliot, Komunitas Rawa Pening, Sendang Turonggo Aji, Sekar Putri, Langen Budi Sedya Utama, Sanggar Saujana, Sadar Budoyo dan Bhekso Turonggo Mudho.




(ahr/afn)


Hide Ads