Grebeg Suro Gunung Tidar Magelang Mulai Hari Ini, Berikut Acaranya

Grebeg Suro Gunung Tidar Magelang Mulai Hari Ini, Berikut Acaranya

Eko Susanto - detikJateng
Rabu, 25 Jun 2025 13:01 WIB
Lokasi acara Grebeg Gunung Tidar 2025 di Magelang, Rabu (25/6/2025).
Lokasi acara Grebeg Gunung Tidar 2025 di Magelang, Rabu (25/6/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Rangkaian Grebeg Suro Gunung Tidar 2025 dilangsungkan selama dua hari, mulai hari ini. Acara puncak dilangsungkan pada malam 1 Suro atau besok dengan ritual di puncak Gunung Tidar.

Ketua Panitia Grebeg Suro Gunung Tidar 2025, Sigit Anwari mengatakan Grebeg Suro Gunung Tidar dilangsungkan selama dua hari, Rabu (25/6) dan Kamis (26/6). Pada hari ini dilangsungkan berbagai pentas seni dari pagi hingga sore hari.

"Pentas seni dari sekitar Kota Magelang maupun Kabupaten Magelang. Dari pagi sampai jam 5 sore (pukul 17.00 WIB), setelah isoma pentas seni sampai jam 12 malam," kata Sigit di Gunung Tidar, Kota Magelang, Rabu (25/6/2025).

"Untuk besok (Kamis) dimulai pagi jam 9, selesai sekitar jam 3 sore (pentas seni). Jeda istirahat, persiapan kirab budaya. Kirab budaya (start dari parkiran Gunung Tidar) melewati Jalan Ikhlas, Jalan Kahendran, dan finish titik awal (menempuh sekitar 5 km)," sambung dia.

Adapun besok malam sekitar pukul 21.00 WIB akan dilangsungkan ritual adat di puncak Gunung Tidar. Di mana ada arak-arakan dari bawah membawa tumpeng, uba rampe, dan tiga gunungan menuju puncak Tidar.

"Acara kirab ritual adat, itu tradisi dari juru kunci dan abdi Gunung Tidar. Itu ritual atau disebutkan Bakti Alam Gunung Tidar, ada tumpengan, gunungan dan sesaji berbagai macam uba rampai," ujar Sigit.

"Itu (uba rampai dan gunungan) dibawa naik sebagai simbolis rasa syukur terhadap leluhur yang ada di Gunung Tidar sini. Rangkaian acara diikuti masyarakat sekitar lereng Sumbing dan Sindoro. Kirab adat jatuh pada malam 1 suro," imbuhnya.

Di puncak Gunung Tidar nanti bakal dilangsungkan doa bersama baik di makam Syech Subakir, Kiai Sepanjang, Tugu Sa atau Pakuning Tanah Jawa serta di makam Eyang Semar.

"Di situ juga ada prosesi acara ritual, acara doa bersama, nanti terakhir di makam Eyang Semar," kata Sigit.

Sigit menjelaskan, akan ada tiga gunungan yang akan diperebutkan yaitu gunungan tahu, gunungan baju atau kaus, dan gunungan hasil bumi. Gunungan itu akan diperebutkan di puncak Gunung Tidar. Setelah acara selesai, di bawah ada pentas wayang kulit.

Kepala UPT Gunung Tidar Kota Magelang Amirul Nugrahani menambahkan, panitia Grebeg Suro itu dari lokal, juru kunci atau abdi dalem Gunung Tidar.

"Fungsi kami di UPT yaitu fungsi fasilitasi. Yang pertama, terkait fasilitasi tempat. Lokasi yang dibutuhkan ada di lapangan atas milik UPT. Yang kedua, di atas juga, di makam mbah Kiai Semar. Kemudian di lapangan atas itu untuk acara garebeknya," kata Amirul.

"Tahun kemarin ada 6 ribu pengunjung pada malam satu Suro. Besok diperkirakan naik 2 ribu atau totalnya 8 ribu pengunjung. Tahun lalu, selama bulan Suro memang banyak pengunjung, ada sekitar 41 ribu selama bulan Suro," lanjut dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, mengatakan sudah mengecek kesiapan acara tersebut.

"Ini kan acara rutin, acara tahunan ini akan kita lestarikan. Kita masukkan dalam agenda-agenda event atau agenda kegiatan di Kota Magelang," kata Damar.

"Kita perbaiki supaya ini menjadi ikon Gunung Tidar. Karena Gunung Tidar ini penuh dengan historikal yang kuat, legenda yang kuat, dan ini sebagai modal daripada Kebun Raya Gunung Tidar. Ini bisa menjadi alternatif wisata khususnya wisata religi yang ada di Tanah Air," katanya.

Gunung Tidar, menurut Damar, sudah melegenda sebagai pakunya Tanah Jawa.

"Siapa yang nggak kenal Gunung Tidar. Di lereng Gunung Tidar ada Akmil (Akademi militer) yang sudah 2 presiden lulusan dari Lembah Tidar. Ini sebagai modal yang besar untuk pengembangan pendidikan ke depan. Nanti kita akan kaji, lakukan study, bagaimana percepatan pengembangan Gunung Tidar ke depan," pungkasnya.

ADVERTISEMENT




(dil/apl)


Hide Ads