Kamis malam atau malam Jumat kerap dianggap keramat oleh sebagian masyarakat, khususnya di Jawa. Malam Jumat dengan pasaran Kliwon dan Legi juga dianggap lebih istimewa karena sejumlah mitos yang menyertainya. Lantas, hari ini malam Jumat apa? Mari cek kalender Jawa besok 20 Juni 2025 dan wetonnya!
Pasaran sangat erat kaitannya dengan penanggalan Jawa. Menurut Tri Aji Budi Harto dalam buku Petangan Jawi, kalender Jawa memiliki dua siklus hari, yaitu siklus mingguan yang terdiri dari tujuh hari (Ahad/Minggu hingga Sabtu) dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima pasaran, yaitu Wage, Kliwon, Legi, Pahing, dan Pon. Gabungan antara hari dengan pasaran inilah yang kerap disebut sebagai weton.
Sudah penasaran dan ingin tahu hari ini malam Jumat apa, detikers? Mari kita simak informasi selengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Ini Malam Jumat Apa?
Berdasarkan kalender Masehi, hari ini adalah Kamis, 19 Juni 2025. Dalam sistem penanggalan Jawa, hari ini bertepatan dengan Kamis Pahing. Namun perlu diketahui, dalam tradisi kalender Jawa, pergantian hari dimulai saat matahari terbenam. Artinya, mulai malam ini kita sudah memasuki Jumat Pon.
Jika mengacu pada kalender Hijriah, malam ini juga bertepatan dengan tanggal 23 Dzulhijjah 1446 H, sedangkan dalam kalender Jawa jatuh pada 23 Besar 1958 (Za'). Dengan demikian, besok, Jumat 20 Juni 2025 adalah Jumat Pon, dan secara spiritual maupun adat, suasananya sudah dimulai sejak malam ini.
Kalender Jawa merupakan hasil perpaduan antara kalender Saka (yang berasal dari budaya Hindu-Buddha) dan kalender Hijriah Islam. Penyatuan sistem ini diprakarsai oleh Sultan Agung dari Mataram pada tahun 1633 Masehi, sebagai upaya untuk mengharmoniskan tradisi leluhur dengan nilai-nilai Islam yang semakin mengakar di tanah Jawa. Hingga saat ini, sistem kalender tersebut masih digunakan oleh masyarakat Jawa.
Mitos Malam Jumat Pon di Gunung Kemukus
Mitos seputar malam Jumat Pon sebagai waktu yang istimewa di Gunung Kemukus banyak dibahas dalam berbagai literatur, di antaranya buku Sajen dan Ritual Orang Jawa karya Wahyana Giri MC, Kisah Tanah Jawa: Investigasi Mitos dan Mistis oleh Mada Zidan dan Bonaventura D Genta, Falsafah Hidup Jawa oleh Prof. Dr. Suwardi Endraswara, serta tulisan Farhan Adli.
Gunung Kemukus terletak di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Tempat ini dikenal sebagai salah satu lokasi ziarah spiritual yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para peziarah, khususnya pada malam Jumat Pon. Dalam kepercayaan masyarakat setempat, malam tersebut dipercaya sebagai waktu yang paling tepat untuk melakukan laku tirakat ngalab berkah, yakni usaha spiritual untuk memohon kelancaran rezeki, kemudahan usaha, atau keberuntungan dalam hal-hal duniawi.
Dalam buku Sajen dan Ritual Orang Jawa, dijelaskan bahwa sebagian besar peziarah yang datang ke Gunung Kemukus memiliki latar belakang sebagai pedagang, pengusaha, atau orang-orang yang berkecimpung dalam dunia jual beli. Mereka percaya bahwa keberkahan dari Gunung Kemukus akan membantu kelancaran usaha mereka. Tirakat yang dijalankan tidak hanya berupa doa dan nyekar di makam Pangeran Samodra, tetapi juga menyertakan prosesi pembersihan diri di Sendang Ontrowulan dan serangkaian ritual punden yang dipandu oleh juru kunci.
Mitos yang berkembang menyebutkan bahwa keberhasilan dalam tirakat tersebut akan lebih besar jika dilakukan dengan syarat melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang bukan suami atau istri sah. Kepercayaan ini berasal dari kisah antara Pangeran Samodra dan Nyai Ontrowulan, yang konon merupakan ibu tiri sang pangeran.
Dalam versi cerita yang berkembang di masyarakat, keduanya memiliki hubungan cinta yang terlarang dan akhirnya diusir dari istana hingga mengembara ke Gunung Kemukus. Di sanalah mereka menetap hingga wafat. Sebelum meninggal, Pangeran Samodra diyakini memberikan wasiat bahwa siapa pun yang berziarah ke makamnya akan memperoleh berkah asalkan melakukan ritual sebagaimana yang ia lakukan semasa hidup, yakni bersetubuh dengan pasangan bukan muhrim.
Buku Kisah Tanah Jawa: Investigasi Mitos dan Mistis menyajikan versi yang lebih moderat dari cerita tersebut. Dalam investigasinya, Mada Zidan dan Bonaventura Genta menyebutkan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan terlarang antara Pangeran Samodra dan Dewi Ontrowulan. Pangeran Samodra digambarkan sebagai seorang santri yang belajar kepada Kyai Ageng Gugur setelah menjadi murid Sunan Kalijaga.
Hubungan antara Pangeran Samodra dan Dewi Ontrowulan lebih tepat disebut sebagai cinta yang tidak bisa bersatu karena status Dewi Ontrowulan sebagai selir raja, yang berarti ibu tiri sang pangeran. Dalam versi ini, tidak ada perselingkuhan ataupun tindakan yang menyimpang.
Kisah spiritual Gunung Kemukus juga disinggung dalam buku Falsafah Hidup Jawa karya Suwardi Endraswara. Menurutnya, hari Jumat Pon dipilih sebagai hari keramat yang bertepatan dengan hari lahir tokoh yang dikubur di Gunung Kemukus yaitu Pangeran Samodra. Perhitungan hari dan pasaran Jawa menjadi elemen penting dalam pemilihan waktu ziarah, yang menunjukkan bahwa aktivitas ini tidak sekadar praktik budaya tetapi juga sarat dengan falsafah dan simbolisme Jawa.
Meskipun telah dilakukan berbagai upaya penertiban oleh pemerintah Kabupaten Sragen melalui aparat keamanan seperti Satpol PP dan Polsek Sumberlawang, praktik ritual seksual tetap menjadi bagian dari mitos yang hidup di kalangan masyarakat. Tulisan Farhan Adli mencatat bahwa praktik ini masih berlangsung secara sembunyi-sembunyi dan sulit diberantas karena sudah terlanjur menjadi keyakinan kolektif yang diwariskan secara turun-temurun.
Kalender Jawa Juni 2025
Sebagai informasi tambahan, berikut ini detikJateng bagikan kalender Jawa bulan Juni 2025 yang ditulis berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Kementerian Agama RI.
- 1 Juni 2025: Minggu Wage, 4 Besar 1958 (Za')
- 2 Juni 2025: Senin Kliwon, 5 Besar 1958 (Za')
- 3 Juni 2025: Selasa Legi, 6 Besar 1958 (Za')
- 4 Juni 2025: Rabu Pahing, 7 Besar 1958 (Za')
- 5 Juni 2025: Kamis Pon, 8 Besar 1958 (Za')
- 6 Juni 2025: Jumat Wage, 9 Besar 1958 (Za')
- 7 Juni 2025: Sabtu Kliwon, 10 Besar 1958 (Za')
- 8 Juni 2025: Minggu Legi, 11 Besar 1958 (Za')
- 9 Juni 2025: Senin Pahing, 12 Besar 1958 (Za')
- 10 Juni 2025: Selasa Pon, 13 Besar 1958 (Za')
- 11 Juni 2025: Rabu Wage, 14 Besar 1958 (Za')
- 12 Juni 2025: Kamis Kliwon, 15 Besar 1958 (Za')
- 13 Juni 2025: Jumat Legi, 16 Besar 1958 (Za')
- 14 Juni 2025: Sabtu Pahing, 17 Besar 1958 (Za')
- 15 Juni 2025: Minggu Pon, 18 Besar 1958 (Za')
- 16 Juni 2025: Senin Wage, 19 Besar 1958 (Za')
- 17 Juni 2025: Selasa Kliwon, 20 Besar 1958 (Za')
- 18 Juni 2025: Rabu Legi, 21 Besar 1958 (Za')
- 19 Juni 2025: Kamis Pahing, 22 Besar 1958 (Za')
- 20 Juni 2025: Jumat Pon, 23 Besar 1958 (Za')
- 21 Juni 2025: Sabtu Wage, 24 Besar 1958 (Za')
- 22 Juni 2025: Minggu Kliwon, 25 Besar 1958 (Za')
- 23 Juni 2025: Senin Legi, 26 Besar 1958 (Za')
- 24 Juni 2025: Selasa Pahing, 27 Besar 1958 (Za')
- 25 Juni 2025: Rabu Pon, 28 Besar 1958 (Za')
- 26 Juni 2025: Kamis Wage, 29 Besar 1958 (Za')
- 27 Juni 2025: Jumat Kliwon, 30 Besar 1958 (Za')
- 28 Juni 2025: Sabtu Legi, 1 Suro 1959 (Dal)
- 29 Juni 2025: Minggu Pahing, 2 Suro 1959 (Dal)
- 30 Juni 2025: Senin Pon, 3 Suro 1959 (Dal)
Demikianlah tadi penjelasan lengkap mengenai hari ini yang memasuki malam Jumat Pon. Semoga bermanfaat!
(par/apu)