Konser Orkes Melayu (OM) Lorenza yang membawakan lagu dangut jadul dengan penonton berkostum ala era 70'an menuai perhatian di media sosial. Kelompok orkes melayu ini ternyata berasal Sukoharjo dan setia membawakan lagu jadul.
Dibentuk sejak 2007 oleh Budi Aeromax, OM Lorenza awalnya membawakan lagu-lagu umum, termasuk dangdut koplo. Baru usai pandemi mereka setia di genre lagu dangdut jadul. Awalnya OM Lorenza biasa manggung di Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari.
"OM Lorenza dari tahun 2007. Di Orkes Sriwedari dulu dapat jadwal sebulan sekali. Dulu semua lagu kita mainkan, koplo dan sebagainya," kata Murjiyanto saat ditemui di basecamp OM Lorenza, Desa Ngemul, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Selasa (11/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di awal kemunculannya, tak ada yang mencolok dari OM Lorenza. Mereka juga sempat vakum dan bongkar pasang pemain.
"Di Sriwedari personelnya lain (dari personel yang sekarang). Dulu suka bongkar pasang, karena lagu yang dibawakan bisa kanibal karena materi lagu sama," ujar Murjiyanto.
Kemudian pada 2012, Budi Aeromax memutuskan rehat dari kepengurusan OM Lorenza, dan diambil alih Murjiyanto. Jadwal manggung di Sriwedari terus berlanjut. Namun, setelah THR tutup pada 2017, OM Lorenza mengandalkan panggung yang menyewa mereka.
Saat pandemi COVID-19 melanda, OM Lorenza pun sempat mati suri, buntut aturan penyelenggaraan panggung hiburan. Titik awal kebangkitan OM Lorenza berawal saat para personelnya, Agus, Ibek, Jayus, dan lainnya iseng nongkrong sambil gadon atau jamming.
Para personel ini sering ngumpul karena rumahnya berdekatan dan sama-sama hobi memainkan musik jadul. Kala itu, gadon atau jamming musik OM Lorenza direkam dan videonya beredar di Facebook. Hal inilah yang memantik netizen menjadi penggemar OM Lorenza.
Usai pandemi mereda, OM Lorenza mulai tampil mengisi panggung-panggung kecil seperti acara 17-an.
"Saat itu kita cuma dibayar rokok, dikasih makanan-minuman, kalau duit paling Rp 50 ribu. Sebenarnya kita beli rokok juga mampu, tapi kita cuma mengisi waktu luang," kata Murjiyanto.
![]() |
Pentas dari panggung ke panggung itu membuat OM Lorenza menyadari jika musik dangdut jadul yang dibawakan ternyata diterima penonton. Di tengah maraknya dangdut koplo, penggemar musik dangdut jadul mereka makin banyak.
Konsep baru OM Lorenza pun dimatangkan dengan menambah personel pemain keyboard, drum, dan suling. Akhirnya terbentuklah formasi OM Lorenza yang sekarang ini berjumlah 10 pemain musik, 4 vokalis, dan 1 MC.
Kini OM Lorenza digawangi Winda Exa, Dewi Satria, Etik Mehong, dan Titin Defani sebagai vokalis, dan Joko sebagai MC. Kemudian Parno (keyboard 1), Supri (keyboard 2), Agus (gitar melodi), Adek (gitar), Gento (suling), Ibek (bass), Jayus (mandolin), Yuni (kendang), dan Tomi (drum).
"Personelnya pakem, karena tidak bisa instan kalau ganti (personel), karena lagunya tidak pasaran dan tidak semua orang bisa mempelajari. Kalau ada (personel) yang tidak bisa, jauh-jauh hari harus sudah bilang supaya kita bisa siapkan. Jadi harus tahu dan selera dengan musiknya itu. Kalau kita mencintai dulu akan lebih mudah, bukan sekedar mencari uang. Dalam kita membawakan lagu itu kita juga merasakan senang juga," jelas dia.
Semakin mantap membawakan lagu dangdut jadul, OM Lorenza pun mulai kebanjiran tawaran manggung pada Agustus 2023. Tak hanya di acara pernikahan, mereka juga pentas di panggung hiburan rakyat, hingga acara perusahaan atau pemerintahan di berbagai daerah.
Dalam potongan video yang berseliweran, penampilan OM Lorenza pun didukung dengan penonton yang juga berkostum jadul. Mereka terlihat mengenakan celana cutbray, sepatu pantofel, kemeja motif lawas hingga sarung.
Tak jarang ada penonton yang memakai rambut keriting palsu, bahkan membawa radio, senter hingga ban bekas. Hal ini pun menjadi bekal OM Lorenza untuk tetap menjaga orisinalitas mereka dan membawakan lagu semirip mungkin dengan versi aslinya.
"Genrenya kita tidak saklek, yang penting lagu keluaran tahun 70-80'an khusus dangdut. Request ada juga. Kalau (ada permintaan) lagu baru, kita sampaikan dengan hormat, kami seputaran lagu jadul saja," pungkas Murjiyanto.
(ams/rih)