Indonesia kaya akan berbagai macam tradisi yang melekat erat dalam keseharian masyarakat, salah satunya tentang menabur beras kuning yang dikaitkan dengan hal-hal tertentu. Lantas, apa sebenarnya tujuan menabur beras kuning yang kerap dilakukan oleh sebagian masyarakat?
Mengutip dari buku 'Kearifan Lokal-Pancasila: Butir-Butir Filsafat Keindonesiaan' oleh Armada Riyanto, dkk, beras kuning adalah beras yang telah dicampurkan dengan kunyit. Biasanya beras ini digunakan dalam sebuah upacara yang sakral dan tidak jarang berkaitan dengan keperluan adat.
Tidak hanya berupa beras yang dicampur dengan kunyit saja, beras kuning juga memiliki wujud lain di sejumlah daerah di Indonesia. Seperti diungkap dalam buku 'Mengenal Indonesia, Mengenal Diri Kita' karya Sahabat Khatulistiwa, bahwa beras kuning adalah beras dicampur dengan parutan kunir atau kunyit, lalu dicampur dengan uang logam.
Beras kuning bukanlah sebuah hal yang baru bagi masyarakat, terutama mereka yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan adat istiadat setempat. Maka tak heran, hingga saat ini masih sering dijumpai tradisi tertentu yang melibatkan beras kuning.
Nah, bagi detikers yang penasaran ingin tahu menabur beras kuning untuk apa, terdapat rangkuman informasi yang akan dipaparkan di dalam artikel ini. Berikut ulasannya.
Apa Tujuan Menabur Beras Kuning?
Masih merujuk dari buku yang sama, dijelaskan bahwa salah satu kegunaan beras kuning untuk ditaburkan pada sebuah prosesi atau tradisi tertentu. Berikut beberapa di antaranya.
1. Tedak Siten
Salah satu yang masih menggunakan proses menabur beras kuning adalah tedak siten. Tedak siten adalah upacara adat dari Jawa yang dilakukan saat ada seorang anak yang baru pertama kali belajar menginjakkan kakinya ke tanah. Tradisi ini biasanya dilakukan saat anak berusia 7-8 bulan.
Salah satu ubarampe atau perlengkapan yang dibutuhkan adalah beras kuning. Biasanya beras kuning akan ditaburkan bersamaan dengan uang logam untuk diperebutkan oleh anak-anak.
2. Taburan Lingkungan Sekitar
Tradisi menabur beras kuning tidak hanya dijumpai pada masyarakat Jawa saja, melainkan juga suku Dayak Maanyan yang ada di Kalimantan. Dijelaskan dalam buku '70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia' oleh Fitri Haryani Nasution, ritual beras kuning melibatkan penaburan beras kuning di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Namun demikian, sebelum menaburkan beras kuning tersebut dilakukan sejumlah ritual terlebih dahulu. Tradisi menaburkan beras kuning bagi suku Dayak Maanyan Kalimantan dilakukan saat masyarakat merasa terancam maupun terdesak.
3. Prosesi Pernikahan
Berbeda dengan masyarakat Jawa dan suku Dayak Maanyan Kalimantan, tradisi menabur beras kuning justru dilakukan oleh masyarakat Lampung saat pernikahan berlangsung. Mengacu dari jurnal 'Tradisi Tabur Beras Kuning dan Uang Koin dalam Acara Arak-arakan Pernikahan Adat Lampung Perspektif Urf dalam Hukum Islam' oleh Rozy Afriansyah, bahwa menabur beras kuning dilakukan bersamaan dengan uang koin di dalamnya.
Tradisi tersebut dilakukan selama acara arak-arakan pernikahan adat Lampung diselenggarakan. Adapun proses tradisi tersebut dilakukan dengan cara pengantin pria yang dalam perjalanan sebelum prosesi akad nikah. Selama arak-arakan berlangsung, beras kuning dengan campuran uang logam tersebut akan ditaburkan.
4. Prosesi Pemakaman
Apabila bagi masyarakat Lampung, menabur beras kuning sebagai salah satu tradisi dalam prosesi pernikahan, maka lain halnya dengan masyarakat di Tanjung Keputran, Sumatra Selatan. Seperti diungkapkan dalam jurnal 'Pemakaian Beras Kuning Pada Ritual Kematian di Desa Tanjung Keputran dalam Perspektif Aqidah Islam' oleh Dewi Sartika, bahwa beras kuning termasuk dalam bagian dari proses pengurusan jenazah.
Biasanya tradisi ini dilakukan sepanjang pengantaran jenazah menuju peristirahatan terakhirnya. Beras kuning akan ditaburkan dengan diiringi bacaan sholawat.
Arti Menabur Beras Kuning
Lantas, apa arti menabur beras kuning yang dilakukan oleh sebagian kalangan masyarakat kita? Ternyata tradisi ini bukanlah tanpa alasan. Sebaliknya, ada makna tertentu yang membuat tidak sedikit orang masih mempertahankan tradisi menabur beras kuning hingga saat ini.
Misalnya saja bagi masyarakat Lampung yang menaburkan beras kuning saat prosesi pernikahan. Makna dari tradisi tersebut adalah sebagai upaya menghormati dan menjunjung tinggi nilai adat istiadat yang telah ada di sana. Kemudian arti menaburkan beras kuning juga dianggap sebagai simbol kemakmuran yang diharapkan dapat menyertai pengantin tersebut.
Kemudian masih dijelaskan dalam buku 'Kearifan Lokal-Pancasila: Butir-Butir Filsafat Keindonesiaan', bahwa menabur beras kuning dilakukan sebagai simbol meneguhkan hidup batiniah dari seseorang yang baru saja sembuh dari sakit maupun lolos dari kecelakaan. Ada juga mitos beras kuning yang dipercaya mampu menangkap orang-orang bersalah yang tidak mau mengakui perbuatan buruknya.
Arti beras kuning juga dianggap mampu digunakan sebagai cara menyucikan tempat-tempat keramat hingga ladang yang akan digunakan. Makna dari tradisi ini bisa berbeda-beda antara wilayah yang satu dengan lainnya.
Sementara itu, dari suku Dayak Maanyan Kalimantan, menabur beras kuning di lingkungan sekitar dipercaya mampu memanggil roh para leluhur agar memberikan kekuatan. Tidak sedikit kalangan yang mempercayai taburan beras kuning mampu memberikan daya magis.
Bahkan saat menaburkan beras kuning tersebut, dipercaya bahwa musuh atau lawan bisa ketakutan untuk mendekat. Suku Dayak Maanyan juga percaya menaburkan beras kuning serupa dengan Mandau terbang yang dianggap sakti oleh mereka.
Kemudian bagi masyarakat sekitar Tanjung Keputran, Sumatra Selatan, prosesi penaburan beras kuning dianggap sebagai upaya agar masyarakat terhindar dari segala bala. Tidak hanya bagi jenazah, tetapi juga orang-orang yang ditinggalkan. Tidak sedikit juga yang beranggapan, bahwa menabur beras kuning saat prosesi kematian dapat menjadi simbol penghormatan terhadap para leluhur.
Demikian tadi sekilas penjelasan mengenai tradisi menabur beras kuning bagi sebagian kalangan masyarakat dikaitkan dengan sesuatu. Semoga informasi ini membantu.
Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"
(sto/dil)