- Mitos Bunga Edelweis dan Makna Filosofinya 1. Tanaman Suci dan Pengusir Roh Jahat 2. Simbol Cinta yang Tak Ternilai 3. Mitos Mengenai Asal Usul Edelweis dari Himalaya 4. Edelweis sebagai Tanaman Obat dan Perawatan Kulit 5. Mitos dan Legenda Edelweis dalam Budaya Alpen
- Larangan Memetik Bunga Edelweis
Bunga edelweis dengan kelopak putihnya yang berbulu halus dan penampilannya yang mencolok, sudah lama dikenal sebagai simbol keindahan dan kekuatan alam pegunungan Alpen. Namun, di balik keindahannya, ada banyak mitos bunga edelweis dan makna filosofinya ini yang telah membentuk legenda seiring berjalannya waktu.
Dikutip dari Swissinfo, nama edelweis sendiri berasal dari bahasa Jerman, yaitu 'edel' yang berarti 'noble' atau 'mulia' dan 'weiss' yang berarti 'putih'. Bunga ini memiliki ciri khas berupa kelopak berbulu putih yang melambangkan kesucian dan keindahan alami. Secara filosofis, nama dan tampilan bunga ini memberikan gambaran tentang kemurnian dan kekuatan alam yang tidak terjamah, menambah daya tariknya sebagai simbol.
Lantas, seperti apakah mitos bunga edelweis dan makna filosofinya? Mari simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mitos Bunga Edelweis dan Makna Filosofinya
Berikut ini adalah beberapa mitos yang berkembang seputar bunga edelweis dan makna filosofisnya, serta bagaimana bunga ini menjadi simbol cinta dalam budaya Alpen, khususnya di Austria, Switzerland, dan Jerman. Semua informasi dikutip dari Swissinfo dan Oktoberfest Haus. Mari kita simak penjelasannya!
1. Tanaman Suci dan Pengusir Roh Jahat
Bunga edelweis tidak hanya dikenal karena keindahannya, tetapi juga memiliki berbagai kepercayaan yang berkembang di kalangan masyarakat pegunungan. Pada abad ke-19, edelweis dipercaya sebagai tanaman suci yang dapat mengusir roh jahat.
Kepercayaan ini populer di kalangan masyarakat Alpine yang menganggap bunga ini memiliki kekuatan mistis, terutama dalam melindungi mereka dari kekuatan negatif yang tidak tampak. Hal ini mungkin berakar dari kesulitan yang harus dihadapi oleh para pendaki gunung untuk memperoleh bunga edelweis di daerah yang terjal dan sulit dijangkau, sehingga bunga tersebut dianggap memiliki kekuatan luar biasa.
Mitos ini diperkuat dengan fakta bahwa edelweis menjadi simbol dari ketangguhan dan kekuatan alam. Seiring dengan berjalannya waktu, bunga ini tidak hanya dihubungkan dengan kekuatan magis, tetapi juga dengan pengorbanan dan ketekunan, yang sangat dihargai oleh masyarakat yang hidup di dataran tinggi tersebut.
2. Simbol Cinta yang Tak Ternilai
Selain sebagai tanaman suci, edelweis juga dikenal sebagai simbol cinta yang abadi. Pada masa lalu, pria muda di wilayah Alpen akan mendaki gunung yang terjal untuk memetik bunga edelweis sebagai tanda cinta mereka kepada kekasihnya.
Keberanian mereka dalam mengarungi rintangan berat demi mendapatkan bunga yang langka ini dianggap sebagai simbol dari pengorbanan yang besar untuk orang yang mereka cintai. Legenda ini menjadi sangat terkenal setelah Kaisar Austria, Franz Joseph I, memberikan bunga edelweis kepada istrinya, Sisi, pada tahun 1856 saat mereka melakukan pendakian di pegunungan.
Bunga edelweis terus berlanjut sebagai simbol cinta dalam budaya Alpen hingga saat ini. Di Austria, Switzerland, dan Jerman, edelweis sering dikaitkan dengan cerita romantis dan pengorbanan besar yang dilakukan demi cinta sejati. Pengorbanan para pemuda ini menjadikan edelweis sebagai simbol dari ketulusan dan keberanian dalam menghadapi tantangan demi mencintai seseorang.
3. Mitos Mengenai Asal Usul Edelweis dari Himalaya
Salah satu fakta menarik yang sering kali tidak diketahui banyak orang adalah bahwa edelweis sebenarnya berasal dari Asia, bukan hanya ditemukan di pegunungan Alpen seperti yang banyak diyakini orang. Bunga ini pertama kali tumbuh di dataran tinggi Himalaya dan Siberia, dengan lebih dari 30 spesies yang dapat ditemukan di sana. Keberadaan edelweis di Eropa dimulai sejak zaman es kuarter, ketika bunga ini mulai menyebar ke wilayah pegunungan Alpen.
Meskipun saat ini edelweis menjadi simbol dari wilayah Alpen, asal-usulnya yang berasal dari Asia memberikan dimensi baru dalam pemahamannya. Pengetahuan ini semakin menarik ketika dipertimbangkan bagaimana edelweis dapat bertahan hidup di dua wilayah yang berbeda iklimnya, yaitu dataran tinggi Himalaya dan Alpen, yang keduanya memiliki kondisi alam yang sangat ekstrem.
4. Edelweis sebagai Tanaman Obat dan Perawatan Kulit
Selain keindahannya, edelweis juga memiliki manfaat dalam dunia medis dan kecantikan. Sejak lama, bunga ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit, seperti gangguan pencernaan dan masalah pernapasan. Penggunaan edelweis dalam pengobatan semakin populer setelah para ilmuwan berhasil mengekstrak manfaatnya dari bunga ini, meskipun bunga ini tergolong langka dan sulit didapatkan.
Di zaman modern ini, ekstrak edelweis banyak digunakan dalam produk kosmetik, terutama dalam produk perawatan kulit dan tabir surya. Keunggulan bunga ini terletak pada kemampuannya untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang berbahaya, serta memiliki sifat antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Maka tidak mengherankan jika edelweis kini menjadi bahan utama dalam industri kosmetik, dengan manfaat yang meluas dari pengobatan tradisional hingga produk kecantikan modern.
5. Mitos dan Legenda Edelweis dalam Budaya Alpen
Bunga edelweis telah menjadi bagian integral dari legenda dan cerita rakyat di wilayah Alpen. Dalam banyak kisah yang ada, bunga ini dianggap sebagai simbol keberanian dan pengorbanan, seperti dalam cerita tentang pemuda yang harus menghadapi bahaya untuk memetik edelweis bagi kekasihnya. Cerita ini menjadi sangat populer, baik dalam puisi maupun lagu-lagu rakyat yang menceritakan tentang pengorbanan pria Alpen untuk cinta sejati mereka.
Selama era Romantisisme, edelweis semakin dikenal sebagai simbol dari keberanian dan cinta yang tak tergoyahkan. Bahkan di Jerman, edelweis dipandang sebagai simbol nasionalisme dan kebanggaan terhadap alam dan kekuatan pribadi, meskipun bunga ini juga menjadi simbol yang lebih gelap selama masa Nazi, ketika digunakan oleh pasukan Jerman. Namun, setelah Perang Dunia II, edelweis bertransformasi menjadi simbol perlawanan terhadap rezim Nazi, dikenang oleh kelompok edelweiss Pirates yang menentang pemerintahan otoriter.
Larangan Memetik Bunga Edelweis
Dilansir detikEdu, bunga edelweis merupakan salah satu tanaman yang dilindungi undang-undang di Indonesia. Hal ini tercantum dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya pada pasal 33 ayat (1) dan (2), yang menyatakan bahwa setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat merusak atau mengubah keutuhan zona inti taman nasional. Oleh karena itu, bunga edelweis yang tumbuh di kawasan taman nasional dilindungi untuk menjaga kelestariannya.
Selain itu, peraturan yang lebih spesifik mengenai larangan memetik bunga edelweis juga tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018. Dalam peraturan ini, siapa saja yang sengaja memetik bunga edelweis akan dikenakan sanksi hukum sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990, Pasal 40 ayat (2). Pelanggarannya dapat berujung pada pidana penjara dengan hukuman maksimal sepuluh tahun serta denda hingga Rp 200 juta.
Larangan ini diberlakukan untuk melindungi bunga edelweis dari kepunahan akibat pengambilan yang berlebihan dan untuk memastikan bahwa tanaman langka ini tetap ada untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kelestarian bunga edelweis dan tidak memetiknya di alam liar.
Demikian penjelasan tentang mitos bunga edelweis dan makna filosofinya. Semoga bermanfaat, detikers!
(sto/apl)