Hari ini, Jumat (23/8/2024) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 17 Sapar 1958 berada di tahun Je, Windu Sancaya dan Wuku Gumbreg.
Jumat Pahing
Weton (hari kelahiran) Jumat Pahing memiliki neptu 15. Pada umumnya pemilik weton ini ramah, manis budi bahasanya, jujur dan bercita-cita tinggi sehingga banyak disukai orang. Meskipun ia juga tabah dan pemberani tetapi hatinya keras.
Pangarasan
Pangarasan pada weton Jumat Pahing ini adalah Lakuning Srengenge. Wataknya terang, berwibawa dan mencerahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pancasuda
Sedangkan Pancasuda weton Jumat Pahing ini Tunggak Semi. Artinya, seperti pohon yang ditebang tetapi daunnya tumbuh lagi. Dengan demikian, keberuntungan pemilik weton ini rezeki selalu lumintu atau ada terus.
Penghasilan maupun pekerjaannya biasanya selalu lancar.
Wuku Gumbreg
Wuku Gumbreg, lambang dewanya Bathara Cakra. Wataknya jika berbicara tak diulang-ulang dan tepat, ikhlas tanpa ditutup-tutupi. Kaki depannya mencelup di air, apa yang dikatakan di depan tampak mengenakkan, tetapi keras di belakang. Gedhongnya ada di belakang, pertanda merelakan apa yang dimilikinya tanpa ditutup-tutupi.
Pohonnya beringin, menjadi tempat berlindung dan mengundang simpati atasannya. Orang yang melihat menaruh rasa simpatik, dan ingin bernaung.
Burungnya ayam hutan, menjadi piaraan orang besar, lagi pula ia pandai menguntai kata-kata dan bicaranya enak didengar, siapa saja yang melihat senang penuh rasa asih. Pengabdiannya diakui, dipercaya dalam hal pekerjaannya. Tampak besar pengaruhnya.
Gambarannya bagaikan petir menyambar, banyak ilmu dan banyak bicaranya, tapi tak tahu akhirnya. Hatinya merasa suci, akhirnya gagal yang menyerap ilmu darinya.
Lambangnya kayu yang mati, bahayanya kalap di air. Kala ada di Selatan, selama tujuh hari pada wuku ini jangan pergi ke arah Selatan untuk urusan yang sangat penting.
Jumat Pahing Wuku Gumbreg
Pada hari Jumat Pahing di Wuku ini baik untuk segala aktivitas, dan untuk bepergian pun baik dan menyenangkan di tempat tujuannya.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli Penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]
(ahr/rih)