.webp)
Warga Desa Kaliombo, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, menggelar tradisi karnaval budaya dalam rangka acara sedekah bumi. Uniknya warga mengangkat potensi lokal yang ada desanya agar dikenal oleh masyarakat luas.
Dalam keterangan yang diterima detikJateng, ada berbagai kreasi yang dihadirkan masyarakat setempat untuk memperingati tradisi tahunan yang digelar hari ini, Senin (17/6). Ada sebanyak 15 peserta dalam karnaval budaya yang merupakan perwakilan dari tiap rukun tetangga (RT). Seluruh peserta tampak kompak mengangkat tema seni budaya lokal.
Para peserta ada yang membawakan tema Dewi Sri, tradisi Wiwitan, hingga pisowanan Raja Mataram. Tema itu dikolaborasikan dengan seni gerak, kostum hingga property yang menawan.
Warga juga membawa gunungan yang berisikan berbagai hasil bumi. Gunungan itu lalu menjadi rebutan warga setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Kaliombo, Aqsol Amri menjelaskan kegiatan sedekah bumi digelar meriah tahun ini. Berbagai acara seperti karnaval, hiburan tayub, hingga wayang kulit dan ketoprak.
"Jadi kami ada serangkaian kegiatan. Selain karnaval budaya ini juga ada tayub, kegiatan karangtaruna, orkes musik, wayang kulit, ketoprak, serta ditutup pengajian umum dalam rangka haul mbah Ronggo Kusumo yang merupakan cikal bakal Desa Kaliombo," jelasnya dalam keterangan yang diterima detikJateng, Senin (17/6/2024).
 Kemeriahaan warga Desa Kaliombo Kecamatan Pecangaan Jepara menggelar tradisi sedekah bumi, Senin (17/6/2024). Foto: Dok. Pemdes Kaliombo |
Aqsol menjelaskan dalam dalam karnaval itu, pemerintah desa sengaja mengangkat tema budaya lokal. Dalam hal ini terkait untuk memperkenalkan Desa Kaliombo beserta potensinya. Dia berharap lewat karnaval tersebut nantinya dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar dan dapat menjadi agenda tahunan.
"Gunungan maupun kesenian yang dihadirkan juga menunjukkan hasil bumi serta potensi yang ada di desa Kaliombo," jelas dia.
Oleh karena itu, dia berharap lewat serangkaian acara sedekah bumi tersebut dapat memelihara kekompakan, persatuan serta rasa kegotongroyongan masyarakat. Dengan semangat kegotong-royongan itu dia meyakini dapat membawa Desa Kaliombo menjadi lebih maju.
"Harapan kami dengan adanya sedekah bumi ini juga agar masyarakat Desa Kaliombo tidak lupa dengan Mbah Ronggo Kusumo. Beliau orang yang telah bibit kawit atau babad alas Desa Kaliombo ini," jelas dia.
"Selain itu mengenalkan potensi yang ada di desa ke masyarakat luas," pungkas dia.
(cln/cln)
