Warga Desa Lahar Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah menggelar tradisi bersih desa. Kegiatan ini diadakan di Punden Nyi Ageng Kopek di lereng Pegunungan Muria.
Tradisi yang rutin diadakan setiap Kamis Pahing bulan apit dalam hitungan Jawa ini begitu ramai dipadati warga. Warga bahkan rela berdesakan demi untuk bisa mendapatkan berkah dari tradisi tersebut.
Warga percaya jika nasi berkat yang dibagikan dalam ritual itu bisa menyuburkan tanaman petani di sawah. Pantauan detikJateng, tradisi sedekah bumi berlangsung meriah, Kamis (30/5). Warga dari yang datang tidak hanya dari Desa lahar saja, tetapi juga ada dari daerah lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tradisi sedekah bumi dimulai dengan acara memutari punden cikal bakal desa sebanyak tujuh kali. Rombongan kepala desa dan perangkat desa bersama memutari punden dengan menaburkan air ke warga yang berada di lokasi.
Usai berkeliling, tokoh masyarakat memimpin doa bersama. Baru kemudian warga berebut nasi berkat. Warga rela berdesak-desakan.
![]() |
Kepala Desa Lahar Sarwanto mengatakan, tradisi bersih desa di Punden Nyi Ageng Kopek digelar setiap tahun.
"Tradisi ini diadakan setiap Kamis Pahing Bulan Apit dalam hitungan Jawa yang jatuh pada hari ini," terang Sarwanto kepada detikJateng, Kamis (30/5/2024).
Sarwanto melanjutkan, tradisi yang cukup unik adalah saat memutari punden sebanyak tujuh kali. Tujuannya berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa agar masyarakat diberikan kesehatan dan rejeki.
"Di punden Nyi Ageng Kopek Desa Lahar, ini diadakan bersih desa, untuk masyarakat Lahar. Dan di sini untuk diadakan putaran tujuh kali seperti orang yang beribadah haji, tawaf dengan tujuan berdoa supaya masyarakat Lahar ini diberikan kesehatan oleh Allah SWT dan diampuni oleh Allah SWT dan diberikan rejeki oleh Allah SWT, itu tujuan sedekah bumi di Desa Lahar," beber Sarwanto.
Selain itu juga ada pembagian nasi berkat. Ada ribuan nasi berkat dari masyarakat yang dikumpulkan di punden. Nasi berkat itu kemudian dibagikan kepada masyarakat. Menurutnya nasi berkat dipercaya bisa membawa kesuburan bagi pertanian.
"Sedangkan pembagian nasi berkat banyak sekali manfaatnya setelah dijemur kering dipakai untuk ditaburkan di sawah-sawah untuk pertanian. Alhamdulillah dengan barokah itu bisa menjadi tanaman itu menjadi subur," ungkap dia.
Menurutnya punden Nyi Ageng Kopek merupakan sosok cikal bakal Desa Lahar. Masyarakat mengenal sosok Mbah Kopek sebagai pendiri Desa Lahar.
"Nyi Ageng Kopek cikal bakal Desa Lahar yang berasal dari Ngurensiti, silsilahnya dengan Singapadu dengan Mbah Kanduruan dan Mbah Cono," jelasnya.
![]() |
Salah satu warga Desa Jati Urip, Endang Susilo Wati, mengaku sempat terhimpit saat berebut nasi berkat. Meski demikian dia bersyukur karena bisa mendapatkan sembilan keranjang nasi berkat.
"Ini rebutan berkatan sedekah bumi setiap setahun sekali, ini isinya ada nasi, pisang, lauk pauk jajanan," kata Endang.
Menurutnya nasi berkat yang dia dapat akan dibagikan kepada warga lainnya. Sebab kata dia, nasi berkat itu bisa menyuburkan pertanian bagi petani.
"Kalau nasi berkat bisa dikeringkan, buat bisa tanaman apa saja ketela, jagung apa padi, kalau orang jawa bisa panen, tambah rejeki lah," ungkap dia.
(apl/sip)