Kalender Jawa Senin Pahing 15 April 2024: Menerima Takdir

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Senin Pahing 15 April 2024: Menerima Takdir

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 15 Apr 2024 06:04 WIB
ilustrasi laki-laki bahagia
Ilustrasi menerima takdir. Foto: Unsplash @kalvisuals
Solo -

Hari ini, Senin (15/4/2024) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 5 Sawal 1957, berada di Tahun Jimawal, Windu Sancaya dan Wuku Marakeh.

Senin Pahing

Weton (hari kelahiran) Senin Pahing memiliki neptu 13. Pada umumnya, pemilik weton baik hati, jujur, ringan tangan atau suka menolong. Namun kadang juga keras.

Pangarasan

Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Lintang. Sifat positifnya memberikan arah dan suri tauladan bagi siapa saja. Akan tetapi kadang-kadang cenderung tidak menetap, misalnya dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pancasuda

Sedangkan Pancasuda weton ini adalah Bumi Kapetak, Orang berweton ini bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.

Wuku Marakeh

Wuku Marakeh, lambang dewanya Bathara Surènggana. Wataknya menerima yang telah ditakdirkan untuknya. Gedhongnya dipanggul, sifatnya memperlihatkan karunia yang diterimanya.

ADVERTISEMENT

Pohonnya trengguli, tidak suka di keramaian kota, dan agak berbeda pola pikirnya dengan orang lain. Umbul-umbulnya terbalik, agak dekat keberuntungannya.

Gambarannya bagaikan bunga setaman yang dirahasiakan, agak pelit, tetapi manis bicaranya. Jika diberi masukan pemikiran yang baik sering malah menyesatkan.

Lambangnya bunga yang layu. Wataknya sering sial, celakannya tenggelam di air. Kala ada di Barat Laut, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi jauh kea rah Barat Laut untuk urusan yang sangat penting.

Pada hari Senin Pahing di wuku ini adalah baik untuk segala jenis pekerjaan, termasuk baik juga untuk merobohkan bangunan yang bertujuan untuk dibangun kembali.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]




(cln/cln)


Hide Ads