Prosesi tradisi Dandangan di Menara Kudus, Jawa Tengah berlangsung meriah. Pj Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie pun turun langsung ikut menabuh beduk dari atas Menara Kudus.
Pantauan detikJateng di lokasi, warga mulai berkumpul di kompleks Menara dan Masjid Sunan Kudus sore tadi. Warga berkumpul di sekitar Menara Kudus. Sementara proses dandangan dimulai dengan berziarah ke Makam Sunan Kudus atau Jafar Shadiq yang merupakan Wali Songo penyebar Agama Islam di Jawa.
Selanjutnya, seremonial dibuka dengan sambutan Pj Bupati Kudus. Setelah itu pengumuman awal bulan Ramadan oleh perwakilan dari Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, penabuh beduk berjalan menuju puncak Menara Kudus. Pj Bupati Kudus pun turut langsung ikut menabuh beduk yang menandakan awal Bulan Ramadan jatuh pada hari Selasa (12/3) besok.
Sesepuh Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus Syaifudin Lutfi mengatakan tradisi Dandangan sudah dikenal oleh masyarakat luas. Tradisi Dandangan merupakan warisan dari Sunan Kudus pada abad ke-15 Masehi.
Konon kata dia, warga berdatangan saat menjelang datangnya bulan Ramadan. Yakni saat Sunan Kudus akan mengumumkan awal bulan Ramadan. Warga saat itu berkumpul di sekitar Menara Kudus.
"Dulu cerita sudah dikenal masyarakat luas, asal-usul adanya istilahan beduk dandang, yaitu dulunya masyarakat Kudus dan sekitarnya itu menjelang puasa itu sama hadir di sini sekitar menara sini perlu mendengarkan pengumuman dari pemerintahan yaitu Sunan Kudus, pengumuman tentang awal puasa, awal Ramadan," kata Syaifudin saat memberikan sambutan di lokasi, Senin (11/3/2024).
Menurutnya dulunya saat warga berkumpul juga banyak pedagang yang berjualan. Mereka menjajakan dagangan. Maka tidak heran sampai sekarang tradisi Dandangan banyak yang berjualan di sepanjang jalan Sunan Kudus.
"Masyarakat yang datang banyak, terus warga yang sama berdagang menjadi kebiasan, menjadi ketika ada orang banyak pedagang ikut meramaikan, awalnya sedikit terus akhirnya banyak," jelas dia.
"Ketika selesai diumumkan beduk ditabuh terus dang-dang, terus akhirnya dikenal warga dandangan, dandangan itu ya tabuh dang-dang itu," dia melanjutkan.
Lanjut dia, sementara nama Dandangan berasal dari suara beduk yang berbunyi dang-dang. Oleh karena itu warga setempat mengenal tradisi Dandangan.
"Yang jelas Selasa besok sudah Ramadan, karena Senin itu kemarin hilalnya belum ada 1 derajat, itu seluruh Indonesia," ungkap dia.
![]() |
Sejarah Pj Bupati Kudus tabuh beduk di Menara
Sementara itu momen Pj Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie diklaim baru pertama menginjakkan kaki ke Menara. Menurutnya Bupati Kudus sebelumnya belum ada yang berani ke Menara Kudus. Apalagi adanya mitos rajah Kolocokro di kompleks Menara Kudus tentang pejabat bupati atau raja yang ke Menara bakal lengser.
Hasan pun sempat ditanya sebelum berangkat ke Menara Kudus. Hasan mengaku sempat berkonsultasi sebelum berangkat ke Menara Kudus.
"Ini momen bersejarah karena ini pertama Bupati Kudus menabuh beduk di puncak Menara. Ini perlu saya ceritakan sedikit rahasia, sebelum saya ditugaskan ke Kudus, saya ketemu dengan Maulana Habib Zindan pengasuh ponpes Al-Fariyah dan saya matur, ini saya ada rencana ke Kudus. Saya minta nasihat, karena kebetulan kalau setiap malam jumat sebulan sekali di ponpes itu," kata Hasan saat memberikan sambutan di kompleks Menara Kudus.
"Dan beliau bertanya dua hal, pertama jenengan diminta apa minta untuk tugas dan pergi ke Kudus. Saya jawab, saya diminta ke sana, berkali-kali saya diminta ke sana. makanya saya minta nasihat ke sana. Jadi saya tidak meminta tapi saya diminta bertugas ke Kudus. Pertanyaan kedua ke Kudus pakai uang apa tidak. Lazimnya kepala daerah, kontestan politik itu kan menggunakan, saya jawab tidak menggunakan uang satu rupiah pun untuk menjadi Pj Bupati Kudus," dia melanjutkan.
Hasan mengaku ke Kudus panggilan dari Sunan Kudus. Apalagi dia menjabat sebagai penjabat bupati tidak mengeluarkan uang serupiah pun. Oleh karena itu, Hasan meminta doa dan restu kepada masyarakat dan tokoh ulama untuk ikut berpartisipasi memeriahkan tradisi Dandangan sore tadi.
"Di luar dugaan kalimat ketiga, kalau jenengan tidak minta dan anda tidak pakai uang artinya anda dipanggil Sunan Kudus untuk berangkat ke sana (ke Kudus). Saya langsung mak tratap apa iya, orang seperti saya bekerja di pemerintahan banyak dosa, kok diundang ke Sunan Kudus," kata Hasan.
"Hingga akhirnya saya minta nasehat untuk semuanya, minta izin kepada kiai, minta izin kepada ulama pada momen tabuh beduk dandangan saya secara pribadi dan sebagai PJ Bupati Kudus meminta izin untuk ikut menabuh beduk pada awal Ramadan tahun 2024," dia melanjutkan.
(apu/apu)