Jadi Spot Pesta Lampion, Ini Jadwal Perayaan Imlek di Kelenteng Pasar Gede Solo

Jadi Spot Pesta Lampion, Ini Jadwal Perayaan Imlek di Kelenteng Pasar Gede Solo

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 23 Jan 2024 13:35 WIB
Jelang Imlek, lampion warna-warni sudah mulai terpasang di Pasar Gede, Selasa (16/1/2024).
Jelang Imlek, lampion warna-warni sudah mulai terpasang di Pasar Gede, Selasa (16/1/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Solo -

Nuansa perayaan Imlek 2024 di Kota Solo sudah mulai terasa dengan adanya ornamen-ornamen di kawasan Pasar Gede dan Pecinan. Tak hanya itu, Kelenteng Tien Kok Sie pun sudah mulai bersiap menyambut Hari Raya Tionghoa tahun ini.

Ketua Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie Solo, Sumantri Dana Waluya mengatakan, rangkaian perayaan Imlek di kelenteng akan digelar dari bulan Januari hingga Maret mendatang. Ritual kimsin atau tradisi membersihkan patung dewa yang digelar Minggu (20/1) kemarin menjadi ritual pertama yang memulai rangkaian perayaan Imlek di Kelenteng Tien Kok Sie.

"Kemarin itu rangkaian pertama dengan membersihkan parasuci atau rumpang yang dalam bahasa kita adalah kimsin. Dibersihkan kemarin mulai jam 08.00 WIB pagi hingga jam 17.00 WIB," kata Sumantri saat ditemui detikJateng di Kelenteng Tien Kok Sie, Senin (22/1/2024).

Ia mengatakan, pembersihan kelenteng masih dilakukan hingga hari ini. Biasanya waktu pembersihan kelenteng akan digelar selama 3 hari. Pada ritual kimsin kemarin, kata Sumantri, sudah ada sekira 40 orang yang ikut membersihkan.

"Kemudian Pao Oen, ruwatan dalam bahasa Jawa atau tolak bala bahasa Indonesianya. Pao Oen itu akan dimulai tanggal 27 Januari. Malam hari jam 18.00 WIB kita mengadakan ritual yang akan dipimpin oleh para bhikkhu biasanya bisa 5 bhikkhu bisa 7, tergantung nanti yang datang berapa di situ. Sepanjang malam itu akan dibacakan ayat-ayat suci dari kitab," terangnya.

Sumantri meneruskan, rangkaian akan dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci pada 28 Januari mulai pukul 05.00 WIB hingga 10.30 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan acara pelepasan burung dan ikan.

"Burung dilepas di depan kelenteng, kalau ikan dilepas di Bengawan Solo pelepasannya berjumlah 888. Nanti biasa umat itu akan berinisiatif sendiri membeli burung dan ikan," terangnya.

Setelah pelepasan burung dan ikan itu dilakukan dengan tujuan menolak bala. Jumlah burung dan ikan yang dilepaskan disesuaikan dengan umur masing-masing orang yang melepas ditambah 1. Sementara untuk klenteng, burung dan ikan yang dilepas berjumlah 888 dengan harapan berkah yang didapat tidak akan terputus.

"Jumlahnya biasanya menurut umurnya berapa ditambah 1, misal umurnya 27 + 1. Tapi khusus untuk kelenteng karena bukan bersifat individu itu yang dilepas 888," jelasnya.

"Karena maknanya angka 8 itu angka yang tidak terputus ya. Tujuannya semangat dan lain sebagainya supaya tidak terputus-putus," sambungnya.

Selain itu, pengurus dan umat yang datang dan sudah mendaftar, nantinya juga akan keramas dan dipotong sedikit rambutnya untuk ikut dilarungkan di sungai. Hal itu dilakukan sebagai bentuk membuang kesialan.

Usai ruwatan, kegiatan dilanjutkan dengan Grebeg Sudiro yang merupakan kolaborasi masyarakat Tionghoa dengan masyarakat Jawa dari kelurahan Sudiroprajan. Ia mengatakan, karena tahun ini tahun politik, kirab Grebeg Sudiro pun akan sedikit spesial.

"Khusus tahun ini kita akan mengirab salah satu para suci yang berhubungan dengan pemerintahan, karena ini kan tahun politik. semoga dengan dikirabnya itu tahun politik bisa menjadi apa ayem dan tentram ya tidak ada gejolak apapun," terangnya.

Setelah itu, puncak perayaan Imlek 2024 tiba di tanggal 9 Februari, tepat malam Imlek 2024. Mulai pukul 18.00 WIB hingga 01.00 WIB. Pada 00.30 WIB, pelita suci pun akan dinyalakan untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2024.

"Kemudian dilanjutkan besok paginya. Kelenteng ini nggak pernah ditutup, pintu tetap dibuka. Nanti jam 04.00 WIB pagi itu sudah banyak umat yang datang untuk berdoa," tutur Sumantri.

"Kemudian dilanjutkan dengan penutupan 15 hari setelah Tahun Baru Imlek yang disebut perayaan Cap Go Meh. 'Cap Go' itu 15 artinya. 'Meh' itu penanggalan, penanggalan yang ke-15," jelasnya.

Sumantri menambahkan, untuk meresmikan penutupan perayaan Imlek 2024, aksi sosial bagi-bagi beras akan dilakukan. Sekitar 9-10 ton beras akan dibagikan kepada buruh gendong, juru becak, juru parkir, dan warga Kelurahan Sudiroprajan yang terdata dalam Program Keluarga Harapan (PKH).




(ahr/apl)


Hide Ads