Kalender Jawa Senin Pon 22 Januari 2024: Pengabdiannya Diakui

Kalender Jawa Senin Pon 22 Januari 2024: Pengabdiannya Diakui

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 22 Jan 2024 06:00 WIB
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta melihat foto yang dijual seusai prosesi wisuda di Bangsal Magangan, Kompleks Keraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, Selasa (23/5/2023). Dalam acara itu sekitar 300 abdi dalem punokawan (masyarakat umum) dan keprajan (pejabat) menerima serat kekancingan atau surat keputusan mengangkat abdi dalem baru, serta menaikkan pangkat. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.
Ilustrasi kalender Jawa Senin Pon Wuku Gumbreg. (Foto Abdi Dalem Keraton Yogyakarta: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
Solo -

Hari ini, Senin (22/1/2024) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 10 Rejeb 1957, berada di tahun Jimawal, Windu Sancaya dan Wuku Gumbreg.

Senin Pon

Weton (hari kelahiran) Senin Pon memiliki neptu 11. Kecenderungannya tak mudah goyah dalam pendirian, ramah, sopan, berhati-hati dan waspada.

Pemilik weton ini juga pandai menguntai kata-kata atau mengarang. Akan tetapi weton ini juga mudah tergiur mengagumi sesuatu serta kadang-kadang mudah patah semangat terutama dalam menghadapi masalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangarasan

Pangarasan pada weton ini adalah Aras Tuding, artinya sering ditunjuk dalam hal yang positif yang bisa menjadi peluang atau kesempatan. Misalnya dalam suatu organisasi, biasanya orang tersebut berpeluang menduduki jabatan tertentu atau atau memiliki posisi yang sangat strategis. Namun demikian, terkadang dia juga bisa terkena tudingan dalam hal negatif.

Pancasuda

Adapun Pancasuda Sumur Sinaba, bermakna dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas sehingga ia sering dicari orang karena petuah dan nasehatnya, serta banyak pengetahuannya.

ADVERTISEMENT

Wuku Gumbreg

Wuku GumbrΓͺg, lambang dewanya Bathara Cakra. Wataknya jika berbicara tak diulang-ulang dan tepat, ikhlas tanpa ditutup-tutupi. Kaki depannya mencelup di air, apa yang dikatakan di depan tampak mengenakkan, tetapi keras di belakang.

Gedhongnya ada di belakang. Pertanda merelakan apa yang dimilikinya tanpa ditutup-tutupi. Pohonnya beringin, menjadi tempat berlindung dan mengundang simpati atasannya. Orang yang melihat menaruh rasa simpatik, dan ingin bernaung.

Burungnya ayam hutan, menjadi piaraan orang besar, lagi pula ia pandai menguntai kata-kata dan bicaranya enak didengar, siapa saja yang melihat senang penuh rasa asih. Pengabdiannya diakui, dipercaya dalam hal pekerjaannya. Tampak besar pengaruhnya.

Gambarannya bagaikan petir menyambar, banyak ilmu dan banyak bicaranya, tetapi tak tahu akhirnya. Hatinya merasa suci, akhirnya gagal yang menyerap ilmu darinya. Lambangnya kayu yang mati, bahayanya kalap di air.

Senin Pon Wuku Gumbreg

Kala ada di Selatan, selama tujuh hari pada wuku ini jangan pergi ke arah Selatan untuk urusan yang sangat penting.

Pada hari Senin Pon di Wuku ini tidak baik untuk bepergian jauh, bisa menderita sakit sesampainya di tempat yang dituju.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]




(dil/dil)


Hide Ads