Kalender Jawa Senin Pon 17 Maret 2025: Pandai Menguntai Kata

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Senin Pon 17 Maret 2025: Pandai Menguntai Kata

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 17 Mar 2025 06:00 WIB
Crop person using typewriter
Ilustrasi kalender Jawa Senin Pon 17 Maret 2025: pandai menguntai kata. Foto: iStock
Solo -

Hari ini, Senin (17/3/2025) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 17 Pasa 1958 berada di tahun Je, Windu Sancaya dan Wuku Gumbreg.

Senin Pon

Weton (hari kelahiran) Senin Pon memiliki neptu 11. Kecenderungannya tak mudah goyah dalam pendirian, ramah, sopan, berhati-hati dan waspada. Pemilik weton ini juga pandai menguntai kata-kata atau mengarang.

Akan tetapi weton ini juga mudah tergiur mengagumi sesuatu serta kadang-kadang mudah patah semangat terutama dalam menghadapi masalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangarasan

Pangarasan pada weton ini adalah Aras Tuding, artinya sering ditunjuk dalam hal yang positif yang bisa menjadi peluang atau kesempatan. Misalnya dalam suatu organisasi, biasanya orang tersebut berpeluang menduduki jabatan tertentu atau atau memiliki posisi yang sangat strategis. Namun demikian, terkadang dia juga bisa terkena tudingan dalam hal negatif.

Pancasuda

Adapun Pancasuda Sumur Sinaba, bermakna dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas sehingga ia sering dicari orang karena petuah dan nasehatnya, serta banyak pengetahuannya.

ADVERTISEMENT

Wuku Gumbreg

Wuku GumbrΓͺg, lambang dewanya Bathara Cakra. Wataknya jika berbicara tak diulang-ulang dan tepat, ikhlas tanpa ditutup-tutupi.

Kaki depannya mencelup di air, apa yang dikatakan di depan tampak mengenakkan, tetapi keras di belakang. Gedhongnya ada di belakang. Pertanda merelakan apa yang dimilikinya tanpa ditutup-tutupi.

Pohonnya beringin, menjadi tempat berlindung dan mengundang simpati atasannya. Orang yang melihat menaruh rasa simpatik, dan ingin bernaung.

Burungnya ayam hutan, menjadi piaraan orang besar, lagi pula ia pandai menguntai kata-kata dan bicaranya enak didengar, siapa saja yang melihat senang penuh rasa asih. Pengabdiannya diakui, dipercaya dalam hal pekerjaannya. Tampak besar pengaruhnya.

Gambarannya bagaikan petir menyambar, banyak ilmu dan banyak bicaranya, tetapi tak tahu akhirnya. Hatinya merasa suci, akhirnya gagal yang menyerap ilmu darinya. Lambangnya kayu yang mati, bahayanya kalap di air.

Kala ada di Selatan, selama tujuh hari pada wuku ini jangan pergi ke arah Selatan untuk urusan yang sangat penting.

Senin Pon Wuku Gumbreg

Pada hari Senin Pon di Wuku ini tidak baik untuk bepergian jauh, bisa jadi sakit sesampainya di tempat tujuan.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli Penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads