Di Semarang terdapat wisata edukasi yang menarik untuk dikunjungi, yaitu Galeri Rekor MURI. Sebelum kesana, lebih baik untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai lokasi, jam buka, harga, dan koleksinya.
MURI atau Museum Rekor Dunia-Indonesia merupakan lembaga pencatat rekor pertama di Indonesia yang berdiri sejak lebih dari 30 tahun lalu.
Selain sebagai museum dan galeri, MURI juga berfungsi sebagai lembaga swadaya masyarakat yang mengumpulkan data dan memberikan penghargaan atas prestasi luar biasa dalam kreativitas dan karya masyarakat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Galeri Rekor MURI Semarang
Galeri Rekor MURI Semarang diprakarsai oleh Jaya Suprana pada tanggal 27 Januari 1990. MURI dibangun di kawasan industri Jamu Jago, Banyumanik, Semarang.
Peresmian dilakukan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat kala itu, Soepardjo Roestam dan Menteri Koordinator Bidang, Politik, Hukum, dan Keamanan, Sudomo. Disaksikan oleh Ibnu Sutowo dan Gubernur Jawa Tengah kala itu, Ismail.
MURI berdiri untuk mengobarkan semangat kreativitas dan kebanggan nasional dari masyarakat Indonesia agar bangsa ini menjadi setara dengan bangsa lainnya.
MURI mencatat rekor pertamanya pada 14 Juli 1990 dengan Pejalan Kaki Termuda, Vinas V. Lindri Saputri, yang menempuh 55 km dari Semarang ke Jakarta pada usia enam tahun. Dua tahun berikutnya, MURI mencatat 200 rekor, termasuk medali emas Susi Susanti di Olimpiade Barcelona 1992.
Lokasi, Jam Buka dan Harga
Galeri Rekor MURI Semarang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 275, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, sekitar 20-30 menit perjalanan dari Simpang Lima Kota Semarang.
Galeri Rekor MURI Semarang mulai buka pukul 08.00 hingga 16.00 WIB setiap harinya.
Untuk masuk ke Galeri Rekor MURI Semarang, pengunjung tidak dikenakan biaya apapun, alias gratis. Hanya perlu mengisi buku pengunjung saja.
Koleksi Galeri Rekor MURI Semarang
Galeri MURI Semarang menampung sejumlah besar koleksi foto yang mencatat rekor nasional dan global. Beberapa rekor tersebut di antaranya, ukiran terkecil dengan korek api, buku tertebal di dunia, karya seni kaca berbentuk Candi Borobudur, dan kain terpanjang berisi rumus matematika.
Selain menampilkan prestasi MURI dari berbagai daerah di Indonesia, museum ini juga menyimpan benda-benda terkait PT Jamu Jago Indonesia, perusahaan jamu pertama di Indonesia yang kini dikelola oleh generasi ketiga di bawah kepemimpinan Jaya Suprana.
Berdasarkan data di tahun 2010, rekor yang telah dikumpulkan oleh galeri ini adalah 1.300 rekor dari berbagai wilayah. Pengunjung dapat mengeksplorasi berbagai prestasi dunia yang dicapai oleh orang Indonesia di sini sekaligus menciptakan kesempatan untuk memperluas pengetahuan. Menyambangi museum ini bersama keluarga atau teman dapat menjadi pengalaman yang edukatif dan mengesankan.
Demikian informasi mengenai Galeri Rekor MURI di Semarang. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ams/ams)