Bunga melati menjadi salah satu elemen penting dalam gelaran pernikahan adat Jawa. Adanya bunga melati dalam pernikahan adat Jawa mampu menciptakan nuansa berbeda yang mungkin tidak dapat dijumpai pada daerah lain.
Bunga melati telah dikenal di seluruh wilayah Indonesia. Selain dijuluki sebagai puspa bangsa, bunga yang identik berwarna putih ini juga termasuk dalam puspa nasional Indonesia yang harus dijaga kelestariannya. Selain memiliki aroma khas dan bentuk yang indah, melati juga menyimpan filosofi yang mendalam.
Lantas seperti apa filosofi bunga melati yang identik digunakan dalam pernikahan adat Jawa? Berikut penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Bunga Melati Identik di Pernikahan Adat Jawa
1. Melati sebagai Puspa Bangsa
Bunga berwarna putih ini dijuluki sebagai puspa bangsa. Berdasarkan informasi yang dibagikan melalui buku Geografi Menyingkap Fenomena Geosfer terbitan Grafindo Media Pratama, bunga melati dikenal lekat pada tradisi upacara adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
Selain itu, bunga melati juga melambangkan sifat yang luhur. Seperti kesucian, cinta abadi, dan keagungan. Bahkan keharuman dan keindahannya dipilih menjadi lambang dari kecantikan serta kesucian bagi seorang wanita.
2. Simbol Melati dalam Tradisi Jawa
Mengutip dari laman resmi Portal Informasi Indonesia, pada upacara pernikahan di beberapa adat yang ada di Indonesia, melati menjadi salah satu elemen penting yang tak pernah luput. Bukan hanya itu, dalam upacara pernikahan, melati juga memiliki makna yang mendalam, yaitu melambangkan kesucian, keanggunan, kesederhanaan, dan ketulusan.
Diketahui bahwa melati termasuk dalam tiga bunga sritaman. Bunga berwarna putih ini dikenal dalam istilah 'rasa melad saka jero arti' yang berarti dalam berucap dan berbicara seharusnya mengandung ketulusan dan kejernihan hati nurani yang paling dalam. Artinya, apa yang nampak secara lahir berarti itulah yang ada di dalam batin.
Tak hanya menjadi salah satu bunga sritaman, melati juga kerap dironce kuncupnya dan dibentuk seperti jaring. Jaring inilah yang digunakan sebagai pembungkus konde dan digantung di kepala wanita.
Demikian informasi mengenai alasan mengapa bunga melati yang identik dengan pernikahan adat Jawa. Semoga bermanfaat, Lur!
(apl/ahr)