Hari ini, Sabtu (7/10/2023) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 21 Mulud 1957, berada di Tahun Jimawal, Windu Sancaya dan Wuku Madhangkungan.
Sabtu Legi
Weton (hari kelahiran) Sabtu Legi memiliki neptu 14. Wataknya sopan serta lemah lembut tutur katanya, pandai merangkai kata-kata, murah hati, sabar, baik hati, tekun dan terampil dalam bekerja.
Pangarasan
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pancasuda
Adapun Pancasuda weton ini bumi kapetak. Bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.
Wuku Madhangkungan
Wuku Madhangkungan, lambang dewanya Bathara Basuki, cakap dalam berbicara, serba menerima keadaan yang ada dan pandai bersyukur. Gedungnya di atas, siapa saja yang melihat merasa senang, banyak akal. Selalu bersyukur atas karunia yang diberikan Tuhan.
Pohonnya plasa, menjadi hiasan hutan, yang melihat senang, tetapi orang yang mendapat pengetahuan darinya, sulit mempraktikannya.
Burungnya pelung, senang di air, tak suka berhura-hura, senang di tempat sepi. Apa saja yang dipikirkan tidak bisa diputuskan seketika, perlu direnungkan dahulu, baru mengambil keputusan.
Digambarkan seperti burung perkutut hinggap di puncak gunung, menyombongkan kepandaiannya, memang agak berlagak cendekia atau alim, namun ada unsur keraguan di hatinya.
Lambangnya buaya angurak, dihormati orang lain. Bahayanya jika terkena umpatan orang. Kala ada di timur, selama 7 hari di wuku tersebut jangan pergi ke timur untuk urusan yang sangat penting.
Sabtu Legi Wuku Madhangkungan
Pada hari Sabtu Legi di wuku ini adalah hari baik untuk berdagang, karena antara penjual dan pembeli akan sama-sama senang.
Ini juga hari baik untuk merobohkan bangunan untuk direnovasi. Meskipun demikian segi negatifnya pada hari ini penyakit agak mudah menjangkit.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]
(ahr/ams)