Kalender Jawa Sabtu Legi 26 Oktober 2024: Datangnya Keberuntungan

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Sabtu Legi 26 Oktober 2024: Datangnya Keberuntungan

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 26 Okt 2024 06:01 WIB
Ilustrasi bahagia dan bebas
Ilustrasi weton Sabtu Legi Wuku Julungpujut yang penuh keberuntungan. Foto: Pexels/Andre Furtado
Solo -

Hari ini, Sabtu (26/10/2024) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 22 Bakdamulud 1958, berada di Tahun Je, Windu Sancaya dan Wuku Julungpujut.

Sabtu Legi

Weton (hari kelahiran) Sabtu Legi memiliki neptu 14. Kecenderungannya banyak kemauan, bijaksana wataknya suka dengan kemewahan, dapat menghargai teman-temannya, hanya sayangnya suka mencampuri urusan orang lain.

Pangarasan

Pangarasan pada weton Sabtu Legi ini adalah Lakuning Rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pancasuda

Adapun Pancasuda weton Sabtu Legi ini Bumi Kapetak. Bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.

Wuku Julungpujut

Wuku Julungpujut, lambang dewanya Bathara Guritna, senang pada keramaian, baik tutur katanya, berpotensi punya kedudukan.

ADVERTISEMENT

Pohonnya rembuyut, tampan atau cantik parasnya tanpa aroma, namun selalu dicari atau dibutuhkan orang.

Burungnya emprit jowan, tidak kaya tapi besar kemauannya.

Gunungnya di depan, keras kemauannya, di manapun harus mengatur atau memimpin.

Bagaikan perahu di tengah lautan, kesana-kemari dalam berusaha, karenanya tidak kekurangan rezeki.

Lambangnya sapi gumarang sedang turun, artinya terhormat. Aralnya diteluh. Kala ada di Barat Laut, selama 7 hari pada wuku ini jangan ke arah tersebut untuk urusan yang sangat penting.

Sabtu Legi Wuku Julungpujut

Pada hari Sabtu Legi di wuku ini hari yang baik untuk menyimpan padi ke dalam lumbung dan akan mendapat berkah. Keberuntungan dan kesejahteraan pun akan datang pula.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli Penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]




(ahr/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads