Warga menggelar tradisi bersih sungai di Sungai Silekor, Desa Semawung Daleman, Kecamatan Kutoarjo, Purworejo. Tradisi ini untuk mencegah banjir ketika musim hujan datang dan pesta rakyat dengan memanen ikan bersama.
Sambil membersihkan sampah yang ada di sungai, warga menangkap ikan ramai-ramai dengan alat seadanya seperti jaring, seser, bahkan dengan tangan kosong.
Warga turun ke sungai setelah tutup pintu air dibuka sehingga sungai menjadi dangkal. Salah satu warga, Wiwik Sri Rejeki (48) mengaku sengaja datang bersama suaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tradisi bersih sungai setiap tahunnya, membersihkan sampah-sampah di sungai biar nggak banjir sekalian pesta rakyat berbondong-bondong pada cari ikan. Pakai seser nggak pakai pancing dan obat," kata Wiwik saat ditemui detikJateng di lokasi, Selasa (1/8/2023).
![]() |
Mereka yang datang tak hanya dari Purworejo namun juga dari luar kota. Ikan yang hidup secara alami di sungai tersebut sengaja tidak ditangkap selama satu tahun hingga tradisi bersih sungai digelar kembali. Sejak pagi, warga lelaki, perempuan, tua, muda, tumpah ruah asyik berbasah-basahan. Rata-rata, mereka bisa membawa pulang ikan seberat 3-5 kilogram.
![]() |
Warga lainnya, Bekti Candra Kusuma (20) juga ikut nimbrung bersama ayahnya. Tak butuh waktu lama, ikan-ikan berhasil ia tangkap.
Ia berharap agar tradisi bersih sungai ini tetap lestari. Selain untuk pencegahan banjir, dengan adanya tradisi tersebut maka ekosistem akan terjaga dan ikan bisa berkembang biak secara alami.
"Ini dapat ikan balar, palung, nila, campur lah. Alhamdulillah sudah dapat lima kilogram. Semoga sungai ini tetep bersih dan banyak ikannya, dan tidak banjir," ucap Candra.
![]() |
Sementara itu Kepala UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi Kutoarjo, Gunarto mengatakan pihaknya membuka kantong lumpur untuk mengurangi endapan di tampungan.
"Itu memang tradisi tiap tahun gitu. Kalau secara teknis kita membuka kantong lumpur biar lumpurnya kita buang lewat sungai. Sedimentasinya endapan lumpur kita buang ke sungai biar bersih, karena kalau endapan lumpurnya berkurang kan tampungan airnya nanti lebih banyak untuk mencegah banjir," kata Gunarto kepada detikJateng.
(rih/aku)