Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar Hajad Dalem Garebeg Besar dalam rangka memperingati Idul Adha 1444 H. Ratusan orang berebut untuk mendapatkan ubarampe yang terpasang pada gunungan yang dibawa ke Masjid Gedhe Keraton Jogja.
Pantauan detikJateng, Kamis (29/6/2023), tampak iring-iringan 10 bregada Prajurit Keraton yang mengawal tujuh gunungan berjalan masuk ke dalam Masjid Gedhe Keraton Jogja. Sesampainya di masjid, para abdi dalem berdoa terlebih dahulu dan diakhiri dengan memperebutkan gunungan oleh warga.
Penghageng Kawedanan Kaprajuritan KPH Notonegoro menjelaskan pelaksanaan Garebeg Besar tahun ini dengan iring-iringan bregada prajurit dan tujuh gunungan tidak melintas Alun-alun Utara. Gunungan yang berada di Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor, akan dibawa oleh Narakarya melalui Regol Brajanala-Sitihinggil Lor-Pagelaran-keluar lewat barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, terdapat 10 bregada prajurit Keraton Jogja yang akan mengawal gunungan. Sepuluh bregada tersebut yakni yakni Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis, dan Surakarsa. Bregada Bugis akan mengawal gunungan hingga
Kepatihan.
"Sementara gunungan untuk Pura Pakualaman akan dikawal oleh Prajurit Pura Pakualaman yakni Dragunder dan Plangkir," kata Notonegoro kepada wartawan, Kamis (29/6/2023).
Adapun seperti Garebeg Sawal lalu, sekelompok Abdi Dalem Mataya (penari) Kridhamardawa juga akan dilibatkan menjadi bagian dari Prajurit Nyutra Towok.
"Keterlibatan ini merupakan sebuah pengingat bahwasanya prajurit Nyutra dulunya beranggotakan para penari Keraton yang mengawal Sultan dengan menari tayungan selama prosesi," ujarnya.
![]() |
Jenis dan Nama Gunungan
Ada lima jenis gunungan yang dikirab dan dibagikan untuk warga. Kelima jenis gunungan itu yakni Gunungan Kakung, Gunungan Estri/Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat dan Gunungan Pawuhan.
Gunungan tersebut akan dikeluarkan secara berurutan dari Keraton sesuai dengan urutannya. Di mana akan ada tiga Gunungan Kakung, peruntukannya masing-masing untuk Masjid Gedhe, Pura Pakualaman dan Kepatihan.
"Sementara yang lainnya masing-masing berjumlah satu buah dan ikut dirayah (diperebutkan) di Masjid Gedhe, bersama dengan satu Gunungan Kakung," ucapnya.
Makna Garebeg Besar
Garebeg Hajad Dalem ini adalah upacara budaya yang digelar oleh Keraton dalam rangka memperingati hari besar agama Islam yakni Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sementara gunungan merupakan perwujudan kemakmuran Keraton atau pemberian dari raja kepada rakyatnya.
"Jadi makna Garebeg Besar secara singkatnya adalah perwujudan rasa syukur (mangayubagya) akan datangnya Idul Adha, yang diwujudkan dengan memberikan rezeki pada masyarakat melalui ubarampe gunungan yang berupa hasil bumi dari tanah Mataram," katanya.
Salah satu wisatawan dari Jakarta yakni Sapto Riyanto (42) mengaku selalu datang di acara Garebeg bersama keluarganya. Menurutnya, hal itu karena Sapto sekalian berkunjung ke rumah keluarganya di Jogja.
"Ini sama keluarga ke sini, dan saya sudah sering ke sini saat ada Grebeg," ujarnya kepada detikJateng hari ini.
Sapto menceritakan dalam rayahan Grebeg Besar tahun ini mendapatkan beberapa ubarampe berupa hasil bumi. Nantinya ubarampe tersebut bakal dia bawa pulang ke Jakarta.
"Ini (ubarampe yang didapat) nanti mau digantung depan pintu, selain itu mau saya taruh di genteng buat berkah rumah dan berkah hidup di tahun 2023," ucapnya.
Sementara itu, warga Bantul yakni Eliana (21) mengaku sengaja datang untuk ikut rayahan gunungan Garebeg Besar di Masjid Gedhe. Menurutnya, hal itu sebagai pembuktian kepada orang tuanya jika bisa mendapatkan ubarampe dengan usahanya sendiri.
"Biasanya saya hanya ikut orang tua di jalan, terus karena bisa pakai motor sendiri saya ke sini langsung. Saya ikut rayahan untuk melestarikan kebudayaan Jogja, dan ini dapat dapat beberapa ketan mau saya bawa pulang dan kasih tahu orang tua kalau dapat ini karena tidak semua bisa dapat ini," ujarnya.
Simak Video "Video: Ucapan Selamat Idul Adha dari Salman Khan"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)