Tak Cuma di Dieng, Jamasan Rambut Gimbal Juga Ada di Tlaga Banjarnegara

Tak Cuma di Dieng, Jamasan Rambut Gimbal Juga Ada di Tlaga Banjarnegara

Uje Hartono - detikJateng
Selasa, 30 Mei 2023 18:18 WIB
Tradisi jamasan anak rambut gimbal di Desa Tlaga, Banjarnegara, Selasa (30/5/2023).
Tradisi jamasan anak rambut gimbal di Desa Tlaga, Banjarnegara, Selasa (30/5/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Tradisi jamasan terhadap anak berambut gimbal selama ini banyak digelar di kawasan dataran tinggi Dieng. Ternyata, keberadaan anak berambut gimbal juga dijumpai di Desa Tlaga, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara.

Desa tersebut juga menggelar jamasan terhadap anak berambut gimbal, seperti yang digelar Selasa (30/5/2023). Sedikitnya tujuh anak rambut gimbal di Desa Tlaga yang mengikuti prosesi jamasan di lapangan Desa Tlaga.

Ketujuh anak itu mengikuti jamasan dengan mengenakan pakaian adat jawa. Kemudian rambut tujuh anak gimbal disiram atau dicuci dengan air dari tujuh sungai di sekitar Desa Tlaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya adalah Dina (5). Seperti anak gimbal di dataran tinggi Dieng, kemunculan gimbal pada rambutnya ditandai sakit panas. Saat itu, kondisi badan Dina mengalami demam tinggi.

"Dulu awal muncul pas usia 2 tahun. Awalnya sakit, demam tinggi. Setelah itu rambutnya tumbuh gimbal," kata Herlin, ibunda Dina saat ditemui usai prosesi jamasan, Selasa (30/5/2023).

ADVERTISEMENT

Herlin mengatakan hingga saat ini buah hatinya belum mau mencukur rambut gimbalnya. Prosesi cukur akan dilakukan jika sudah menginjak usia 7 tahun.

"Kalau sekarang masih belum mau. Jadi nanti katanya kalau sudah umur 7 tahun," ujarnya.

Tradisi jamasan anak rambut gimbal di Desa Tlaga, Banjarnegara, Selasa (30/5/2023).Tradisi jamasan anak rambut gimbal di Desa Tlaga, Banjarnegara, Selasa (30/5/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng

Sementara itu, Kepala Desa Tlaga Lestanto menyampaikan, prosesi jamasan dilakukan dengan harapan agar tujuh anak berambut gimbal diberi kesehatan. Selain itu juga tanah di Desa Tlaga diberi kesuburan.

"Harapannya agar anak berambut gimbal ini diberi kesehatan dan keselamatan. Selain itu juga agar di Desa Talaga itu gemah ripah loh jinawi," harapnya.

Sebelum dilakukan ruwatan jamasan, ketujuh anak rambut gimbal ini dikirab dengan menggunakan kereta kuda. Hal ini dimaksudkan untuk melestarikan budaya.

"Tadi dikirab, berjalan sekitar 2 kilometer. Tujuannya ya untuk nguri-nguri budaya. Untuk melestarikan budaya," tambahnya.




(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads