Paes merupakan salah satu bagian penting dalam pernikahan adat Jawa. Simak pembahasan mengenai paes pernikahan adat Jawa lengkap dengan corak dan maknanya berikut ini.
Dalam pernikahan adat Jawa, terdapat berbagai elemen penting yang memiliki fungsi tersendiri. Elemen-elemen tersebut juga memiliki makna filosofis yang mengandung doa dan harapan bagi kedua mempelai.
Salah satu elemen penting dalam pernikahan adat Jawa adalah riasan pengantin yang biasa disebut sebagai paes. Berikut serba-serbi paes dalam pernikahan adat Jawa lengkap dengan corak dan maknanya yang mendalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Paes?
Menurut laman indonesia.go.id, paes atau pepaes merupakan tata rias pengantin dalam bahasa Jawa yang memiliki arti membuat indah atau rerenggan pada dahi. Paes awalnya hanya meliputi kecantikan wajah seperti mempercantik alis, membersihkan rambut halus di dahi, mempercantik mata, dan sebagainya.
Namun dalam perkembangannya, pengertian paes meluas menjadi merias diri, yang dalam bahasa Jawa disebut ngrengga badan atau meliputi seluruh badan. Tidak hanya wajah ataupun rambut, tetapi termasuk pula kaki dan tangan.
Corak Paes Pernikahan Adat Jawa
Menurut Jurnal Haluan Sastra Budaya Universitas Negeri Sebelas Maret dengan judul Makna Filosofi dan Fungsi Tata Rias Pernikahan Jawa di Daerah Surakarta oleh Febi Nasikha Fitri dkk, terdapat lima corak paes pernikahan adat Jawa yang dibedakan oleh busana, tata rias, dan fungsi tersendiri yaitu:
1. Paes Ageng
Paes Ageng menggunakan tata rias busana kain dodot atau kampuh. Kemudian tata rias wajah pada bagian paesnya diberi prada (serbuk emas).
2. Paes Ageng Jawa Menir
Paes Ageng Jawa Menir menggunakan tata rias busana kain dodot, beskap, dan kebaya bludru, dan kain cinde merah. Sama seperti Paes Ageng, tata rias wajah Paes Ageng Jawa Menir juga menggunakan prada pada bagian paesnya.
3. Paes Jogja Putri
Paes Jogja Putri menggunakan tata rias busana beludru dengan kain pengantin sebagai bawahannya seperti motif Sidomukti, Sidoasih, Sidoluhur, Semen Romo, dll. Sedangkan pada tata rias wajah, paes ini menggunakan sanggul cemara, dengan hiasan bunga jebehan merah serta perhiasan satu buah cunduk mentul dan gunungan di atas sanggul.
4. Paes Kesatrian
Paes Kesatrian menggunakan tata rias busana yang hampir sama dengan corak jogja putri dan tata rias wajah pada bagian paesnya juga diberi prada.
5. Paes Kesatrian Ageng
Paes kesatrian ageng juga menggunakan tata rias busana yang hampir sama dengan corak Jogja Putri namun busana pengantin prianya berupa surjan, serta paesnya diberi prada.
Makna Paes Pernikahan Adat Jawa
Paes terdiri dari beberapa bagian yang memiliki makna masing-masing. Bagian paes yang berbentuk seperti telur setengah bulat disebut dengan gajah atau gajahan yang bermakna bahwa seorang perempuan diharapkan dapat ditinggikan derajatnya dan dihormati.
Lekukan yang terdapat pada samping kanan dan kiri gajahan disebut dengan pengapit, yang bermakna bahwa mengapit gajahan agar selalu berjalan lurus atau tidak ada rintangan dalam menjalankan sebuah rumah tangga.
Bentuk seperti telur kecil di sebelah kanan dan kiri pengapit disebut penitis, yang bermakna bahwa sesuatu harus mempunyai tujuan dan perencanaan yang matang. Bagian terakhir paes adalah godheg yang bermakna harapan agar kedua mempelai saling introspeksi diri dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil segala keputusan.
Demikian pembahasan mengenai paes pernikahan adat Jawa lengkap dengan corak dan maknanya. Semoga bermanfaat, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/sip)