Sempat vakum tiga tahun, Grebeg Syawal Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kembali digelar. Grebeg Syawal ini diawali dengan ritual tumplak wajik yang digelar di Panti Pareden Magangan.
Prosesi tumplak wajik ini dipimpin langsung oleh Penghageng KHP Datu Dana Suyasa, GKR Mangkubumi. Menurut putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X ini, tumplak wajik adalah prosesi inti awal.
Ritual ini berupa peletakan wajik di tengah-tengah kerangka gunungan puteri. Sebelum akhirnya dihiasi dengan beragam hasil bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bagian dari persiapan buat gunungan besok, mau ada grebeg sudah tiga tahun absen dan ini mulai lagi. Kita punya grebeg di (tanggal) 22 pagi. Ada tujuh gunungan," katanya saat ditemui di Panti Pareden Magangan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu (19/4/2023).
![]() |
Prosesi tumplak wajik ini diiringi gejog lesung oleh abdi dalem keparak. Terdiri dari delapan abdi dalem perempuan yang berusia sepuh.
Seluruhnya memainkan lesung secara berirama. Prosesi ini juga penanda GKR Mangkubumi telah tiba di Magangan.
Prosesi selanjutnya adalah doa yang dipimpin oleh abdi dalem kaji. Berlanjut pemasangan wajik ke dalam kerangka gunungan oleh abdi dalem konco abang. Selanjutnya pengolesan dinglo bengle oleh abdi dalem perempuan.
"Prosesi hari ini bagian dari membuat gunungan. Dalamnya ada wajik ada rengginang. Itu salah satu contoh untuk kita mulai mengadakan grebeg," ujar GKR Mangkubumi.
Dinglo bengle ini juga menjadi rebutan warga. Minyak rempah-rempah berwarna kuning ini dioleskan ke tubuh. Adapula yang membawa pulang.
Grebeg Syawal sendiri akan berlangsung Sabtu (22/4). Berpusat di Masjid Gedhe Kauman, Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY dan Kadipaten Pura Pakualaman. Total ada 10 Bregada Prajurit Karaton yang akan mengawal gunungan.
![]() |
Kesepuluh bregada ini diantaranya Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis, dan Surakarsa. Adapula dua bregada dari Kadipaten Pakualaman, bregada Plangkir dan bregada Dragunder.
Sementara untuk gunungan ada lima jenis. Di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri atau Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan. Untuk Gunungan Kakung ada tiga yang nantinya masing-masing dihantarkan ke tiga lokasi yang berbeda.
"Makna garebeg tanda kasih dari Ngarsa Dalem (Sri Sultan Hamengku Bawono X) kepada masyarakat," kata GKR Mangkubumi.
GKR Mangkubumi meminta warga mengikuti prosesi Grebeg Syawal secara tertib. Tidak merayah gunungan sebelum didoakan. Prosesi mendoakan ketujuh gunungan sendiri akan berlangsung di Masjid Gedhe Kauman.
"Ya diperebutkan tapi didoain dulu jangan direbut. Jangan di tengah jalan langsung direbut," pesannya.
(aku/aku)