Sejuk! Sadranan di Klaten Diisi Doa Lintas Agama hingga Hujan Door Prize

Sejuk! Sadranan di Klaten Diisi Doa Lintas Agama hingga Hujan Door Prize

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 19 Mar 2023 19:22 WIB
Ibu-ibu warga Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo membawa makanan di bangsal makam, Minggu (19/3/2023).
Ibu-ibu warga Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo membawa makanan di bangsal makam, Minggu (19/3/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Tradisi Nyadran atau Sadranan tanggal 25 ruwah (penanggalan Jawa) di beberapa desa di Klaten, Jawa Tengah berlangsung meriah. Di Dusun Banyon, Kalurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan masyarakat menggelar doa bersama lintas agama sampai berbagai door prize.

"Malam Sadranannya kemarin Sabtu (18/3) diisi pembacaan Yasin dan tahlil. Doa bersamanya ada dua yaitu doa secara muslim maupun non muslim," ungkap panitia Nyadran Kampung Banyon, Ninik Asmiati kepada detikJateng, Minggu (19/3/2023) siang di sela acara.

Saat doa bersama, terang Ninik, dihadiri ratusan warga kampung maupun warga luar kampung yang memiliki leluhur di makam Banyon. Puncak Nyadran digelar Minggu (19/3) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siang ini puncak Sadranannya berupa kondangan (makan bersama) yang diikuti 60 tenong (wadah berbagai makanan). Setiap tenong mendapat uang Rp 75.000 dan minyak goreng 1 liter," papar Ninik.

Ratusan warga duduk bersama menghadiri nyadran kampung Banyon, Kalurahan Gayamprit, Minggu (19/3/2023).Ratusan warga duduk bersama menghadiri nyadran kampung Banyon, Kalurahan Gayamprit, Minggu (19/3/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Tidak hanya warga yang membuat makanan tenongan, kata Ninik, para janda tua juga mendapat santunan. Uang santunan berasal dari warga yang berdonasi se ikhlasnya.

ADVERTISEMENT

"Ada juga santunan untuk janda - janda tua. Ada lagi sebelum kondangan dimulai dibagikan 50 door prize, pokoknya happy dan senang, rukun guyub semua," jelas Ninik.

Di akhir acara, imbuh Ninik, masih dibagikan penyebaran uang tunai untuk hadirin. Nominal uang ada Rp 5.000, Rp 25.000 sampai Rp sampai Rp 75.000.

"Setelah kondangan selesai, masih ada lagi sebaran uang. Ada Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 25.000 sampai Rp 75.000. Kegiatan ditutup hiburan musik dan ini rutin setiap tahun," pungkas Ninik.

Ratusan warga duduk bersama menghadiri nyadran kampung Banyon, Kalurahan Gayamprit, Minggu (19/3/2023).Ratusan warga duduk bersama menghadiri nyadran kampung Banyon, Kalurahan Gayamprit, Minggu (19/3/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Di Makam Ageng Gandekan, Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo ratusan warga juga menggelar nyadran di bangsal. Warga membawa berbagai macam menu makanan.

Mulai dari nasi lauk, makanan, sampai berbagai buah dan sayuran. Sesampainya di bangsal makam, diisi doa bersama dan makan bersama.

"Hari ini nyadrannya, warga berbondong-bondong datang bawa makanan, ditukar dan makan bersama. Malam sebelumnya diisi zikir doa dan tahlil untuk memohonkan ampun para leluhur," papar panitia, Eko Santoso kepada detikJateng.




(apl/apl)


Hide Ads