.webp)
Sedulur Sikep memperingati peringatan 116 tahun ditangkapnya Samin Surosentiko oleh Belanda. Peringatan ini diperingati dengan tradisi lesungan hingga dialog ajaran Samin.
Samin Surosentiko merupakan tokoh Blora yang melawan kolonial Belanda dengan perilaku, tanpa peperangan. Peringatan 116 tahun perjuangan Mbah Samin ini digelar dengan timbanggunem, lesungan, lamporan dan brokohan.
"Ini tadi timbanggunem. Artinya kita dari tempat yang berbeda-beda ada yang dari Pati, Bojonegoro, Blora, Rembang semua timbanggunem itu saling mengabarkan, ada rembukan nilai-nilai ajaran Mbah Samin," jelas seorang sesepuh Samin, Gunretno saat diwawancara, Rabu (15/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini digelar di Pendopo Pengayoman Samin Surosentiko Dukuh Ploso, Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora.
"Mbah Samin kita peringati perjuangannya. Tanggal 15 Maret 1907 ditangkap Belanda bukan berarti dia melakukan tindakan yang tidak benar, tapi berjuang. Maka anak-cucunya bersepakat untuk memperingati setiap tahunnnya," jelasnya.
 Sedulur Sikep di Blora peringati Samin Surosentiko 116 tahun ditangkap Belanda Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng |
Suluh Samin Surosentiko Kanggo Kabecikan menjadi tema pembahasan pada kali ini. Kegiatan ini tidak hanya diperuntukkan orang Samin saja melainkan masyarakat secara umum.
"Ada yang berbeda dari biasanya, ada antusias dari pemerintah Desa Kediren. Kepala Desa dan perangkatnya juga ikut bangga karena desa ini menjadi tempat berjuang mbah Samin," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kediren, Juwadi sangat mendukung kegiatan ini. Dia berharap pertemuan ini bisa menjadi tempat belajar lakon dari tokoh Samin Surosentiko.
"Dari pemerintah desa mendukung sepenuhnya. Semua datang biar sama-sama tahu, mengenal dan mengerti tentang lakon mbah Samin," harapnya.
(ams/ahr)
