Mengenal Prosesi Pasang Tarub di Pernikahan Adat Jawa yang Penuh Makna

Mengenal Prosesi Pasang Tarub di Pernikahan Adat Jawa yang Penuh Makna

Santo - detikJateng
Jumat, 10 Mar 2023 15:29 WIB
Presiden Jokowi Pasang Bleketepe, Solo, Jumat (9/12/2022).
Presiden Jokowi Pasang Bleketepe, Solo, Jumat (9/12/2022). Foto: dok Humas dan Protokol Pemkot Solo.
Solo -

Sekitar satu minggu sebelum upacara pernikahan tiba, keluarga mempelai perempuan biasanya disibukkan dengan persiapan-persiapan hajatan. Salah satunya ialah persiapan tempat yang digunakan untuk melangsungkan upacara pernikahan.

Persiapan tempat tersebut biasa disebut sebagai prosesi pasang tarub atau tenda. Prosesi ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan karena tarub yang akan dipasang harus merepresentasikan harapan-harapan keluarga pengantin.

Berikut pengertian prosesi pasang tarub dalam pernikahan adat Jawa beserta makna filosofis dari tanaman-tanaman yang digunakan dalam prosesi pasang tarub.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Pasang Tarub

Pasang tarub adalah salah satu prosesi pernikahan yang harus dipersiapkan beberapa hari sebelum pernikahan diselenggarakan. Dikutip dari Jurnal Teknologi Busana Dan Boga Universitas Negeri Semarang dengan judul Tarub Dan Perlengkapannya Sarat Dengan Makna Dan Filosofi karya Endang Setyaningsih, tarub dapat diartikan sebagai akronim dalam bahasa Jawa 'ditata supaya murup' yang berarti diatur atau ditata agar bersinar.

Pada zaman dulu, tarub dibuat secara gotong royong oleh tetangga dan sanak saudara pengantin yang dibuat dari bambu wulung sebagai tiang dan anyaman daun kelapa hijau untuk atapnya. Tarub dari masa ke masa mengalami perkembangan dengan aneka bentuk dan variasi dari asal bahan.

ADVERTISEMENT

Sebagian besar tarub sudah diganti dengan tenda, akan tetapi budaya memasang tarub dan tuwuhan (hasil bumi) serta penggunaan bleketepe pada pintu masuk area pernikahan masih dipertahankan masyarakat Jawa hingga sekarang.

Pada zaman dulu, pemasangan tarub dilakukan tiga hari sebelum hajatan dimulai, namun di masa sekarang pemasangan tarub sudah menyesuaikan waktu dan kesempatan keluarga mempelai.

Tujuan Prosesi Pasang Tarub

Pasang tarub bertujuan untuk menyimbolkan harapan-harapan keluarga kedua mempelai demi kelancaran dan keselamatan masa depan keluarga pengantin. Selain itu, pasang tarub juga bertujuan untuk menghias rumah atau tempat tersebut supaya indah dan terlihat megah.

Hiasan tersebut juga bertujuan untuk memeriahkan prosesi pernikahan yang dianggap sebagai perayaan kedua mempelai sebagai raja dan ratu dalam satu hari. Tarub dengan segala kelengkapannya juga memberikan makna filosofis rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tanda isyarat kepada tetangga serta sanak saudara bahwa di rumah tersebut akan diadakan pernikahan.

Makna Bleketepe dan Tuwuhan

Dikutip dari buku Kejawen Jurnal Kebudayaan (2006) oleh Mulyana dkk, hiasan utama dari tarub terdiri dari bleketepe yang dibuat dari bleketepe/janur kuning dan tuwuhan (daun-daunan/tumbuhan). Tuwuhan dalam tarub terdiri dari beberapa jenis tanaman yang masing-masing mempunyai makna sebagai lambang dari harapan kedua mempelai.

Adapun makna masing-masing tumbuhan tersebut yaitu:

1. Daun Beringin

Daun beringin melambangkan harapan agar kedua mempelai panjang umur dan mampu menjadi tempat berlindung bagi keluarganya.

2. Pohon Tebu

Pohon tebu melambangkan kemantapan tekad kedua mempelai untuk membina rumah tangga dan siap menjadi contoh teladan bagi anak-anaknya.

3. Pisang Raja

Setandan pisang raja melambangkan kedua mempelai menjadi raja sehari dan semoga mampu mewujudkan keluarga yang penuh dengan kebahagiaan dan kemuliaan.

4. Daun Kluwih

Daun kluwih melambangkan agar kedua mempelai mendapatkan kemuliaan dan wawasan luas yang meningkatkan taraf hidup keluarga mereka. Luwis berarti lebih.

5. Daun Alang-Alang

Daun alang-alang melambangkan harapan agar dalam menjalankan kehidupan berumah tangga tidak mendapatkan rintangan atau halangan apapun.

6. Padi

Padi satu ikatan melambangkan harapan semoga rezeki kedua mempelai berkecukupan atau berlebih.

7. Cengkir Gadhing

Cengkir gadhing berasal dari bahasa Jawa kencenge piker yang melambangkan kebulatan tekad kedua mempelai untuk bersatu mengarungi bahtera rumah tangga dengan segala resikonya.

8. Bleketepe/Janur Kuning

Janur kuning mempunyai makna "Sejane ning Nur" yang berarti arah menggapai cahaya Ilahi. Janur kuning melambangkan harapan semoga kedua mempelai dalam menjalani hidup berumah tangga selalu mendapatkan petunjuk Yang Maha Kuasa.

Demikian serba-serbi prosesi pasang tarub dalam pernikahan adat Jawa lengkap dengan makna filosofis dari tanaman-tanaman yang digunakan dalam prosesi pasang tarub. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads