Cerita rakyat dari Jawa Tengah yang diceritakan masyarakat secara turun-temurun sangatlah banyak. Salah satu cerita rakyat Jawa Tengah yang paling populer adalah Timun Mas. Cerita rakyat yang mengisahkan perjuangan Timun Mas melawan raksasa.
Selain itu, terdapat pula lima cerita rakyat terpopuler lainnya yang memberikan banyak pesan moral. Berikut enam sinopsis cerita rakyat dari Jawa Tengah yang paling populer di kalangan masyarakat termasuk Timun Mas yang dikutip dari buku Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara (2008) oleh Sumbi Sambangsari.
6 Cerita Rakyat Jawa Tengah
1. Timun Mas
Timun Mas mengisahkan perjanjian yang terjalin antara Mbok Randa dan raksasa mengenai impian Mbok Randa yang menginginkan seorang anak. Atas perjanjian tersebut, lahirlah Timun Mas. Namun Mbok Randa mengingkari perjanjian tersebut karena tidak tega jika harus menyerahkan Timun Mas kepada raksasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Timun Mas pun kabur dan dikejar oleh raksasa. Namun, berbekal sejumlah bungkusan pelindung yang diberikan Mbok Randa, Timun Mas berhasil mengalahkan raksasa dan kembali pulang serta hidup bahagia bersama Mbok Randa.
2. Jaka Tarub dan Bidadari Cantik
Jaka Tarub dan bidadari cantik mengisahkan kehidupan Jaka Tarub, pemuda yang secara tidak sengaja menyaksikan beberapa bidadari sedang mandi di sebuah telaga. Jaka Tarub pun berinisiatif untuk mengambil salah satu selendang bidadari yang ada di sana. Perbuatan Jaka Tarub tersebut mengakibatkan salah satu bidadari bernama Nawang Wulan tidak dapat kembali ke kayangan.
Melihat hal tersebut, Jaka Tarub pun menemui Nawang Wulan dan membawanya pulang ke rumah Jaka Tarub. Nawang Wulan pun tinggal di rumah tersebut dan beberapa waktu kemudian menikah dengan Jaka Tarub.
Ketika mereka sudah dikaruniai seorang anak yang bernama Nawangsih, terjadi peristiwa yang merusak kepercayaan Nawang Wulan terhadap Jaka Tarub. Nawang Wulan pun kembali ke kayangan dan sesekali mengunjungi bumi untuk menemui Nawangsih.
3. Cindelaras
Cindelaras berkisah tentang seorang permaisuri Kerajaan Jenggala yang difitnah oleh selirnya. Permaisuri tersebut pun diusir oleh raja dan diasingkan ke hutan. Namun, raja tidak mengetahui kalau sang permaisuri tengah mengandung.
Berbulan-bulan tinggal di hutan, permaisuri pun melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Cindelaras. Sang anak pun tumbuh menjadi anak yang pemberani.
Hingga pada suatu masa, Cindelaras mendatangi kerajaan Jenggala untuk menuntut kebenaran atas ibunya. Sang Raja yang mengetahui hal tersebut pun murka dan mengusir sang selir. Cindelaras dan ibunya pun kembali tinggal di kerajaan Jenggala.
4. Asal Usul Baturaden
Baturaden menceritakan tentang kisah cinta antara suta (pembantu) dan putri kerajaan yang mencintai satu sama lain dengan tulus. Namun perbedaan latar belakang yang mereka miliki menyebabkan hubungan mereka tidak direstui oleh raja.
Pada suatu masa, Suta melamar putri di hadapan raja dan membuatnya murka. Suta pun ditangkap dan ditahan di penjara yang gelap hingga sakit-sakitan. Putri yang tidak tega kekasihnya diperlakukan seperti itu pun berusaha mengeluarkan Suta dari penjara.
Ketika berhasil keluar dari penjara, Putri dan Suta melarikan diri ke suatu daerah di Gunung Slamet dan menetap di sana. Hingga akhirnya wilayah tersebut diberi nama Batur (pembantu) dan Raden (Putri).
5. Asal Usul Rawa Pening
Asal Usul Rawa Pening mengisahkan seorang anak sakti bernama Baru Klinting yang dijauhi dan dihina oleh seluruh warga desa karena memiliki suatu kekurangan. Pada suatu masa, Baru Klinting kelaparan dan meminta makanan kepada warga desa. Namun tidak ada satupun orang yang memberinya makanan.
Hingga akhirnya ada seorang nenek yang memberinya makanan dan Baru Klinting pun makan dengan lahap. Setelah selesai makan, Baru Klinting memberitahu sang nenek untuk mengambil centong nasi dan duduk di atas lesung jika terdengar suara gemuruh dari desa.
Benar saja, pasca kepergian Baru Klinting dari rumah sang nenek, desa tersebut dilanda banjir besar yang menenggelamkan seluruh desa beserta penduduknya kecuali sang nenek yang menaiki lesung.
6. Aji Saka dan Asal Mula Huruf Jawa
Aji Saka dan Asal Mula Huruf Jawa adalah cerita rakyat yang berkisah tentang Aji Saka, seorang pemuda sakti nan gagah berani yang datang ke kerajaan Medang Kamulan untuk menumpas kejahatan Prabu Dewata Cengkar.
Setelah sukses mengalah Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka pun dinobatkan sebagai raja Medang Kamulan. Namun ketika menjabat sebagai raja, Aji Saka melakukan kesalahan yang mengakibatkan meninggalnya dua pengawal pribadinya yang setia.
Untuk mengabadikan kesetiaan pengawalnya tersebut, Aji Saka pun menciptakan huruf-huruf jawa yang kemudian dikenal sebagai Carakan.
Cerita rakyat Jawa Tengah adalah kisah yang diceritakan secara turun-temurun oleh masyarakat Jawa Tengah. Cerita-cerita tersebut disampaikan untuk mengajari masyarakat mengenai moral secara turun-temurun.
Dari cerita Timun Mas hingga Aji Saka, menurutmu cerita mana nih yang paling menarik, Lur?
Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(aku/sip)











































