Kalender Jawa Minggu Legi 19 Februari 2023: Banyak Maunya

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Minggu Legi 19 Februari 2023: Banyak Maunya

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 19 Feb 2023 07:33 WIB
Ilustrasi berpikir sistematis.
Kalender Jawa Minggu Legi 19 Februari 2023: Banyak Maunya. Ilustrasi. Foto: Kvalifik/Unsplash
Solo -

Hari ini, Minggu (19/2/2023) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 28 Rejeb 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Marakeh.

Weton (hari kelahiran) Minggu Legi atau Ngahad Legi memiliki neptu 10. Pada umumnya, pemilik weton ini banyak keinginannya, pandai menyembunyikan perasaan dan cerdik dalam memecahkan masalah yang pelik dan misterius.

Pangarasan pada weton ini adalah Aras Pepet. Artinya sering prihatin, hidup menderita dan serba kekurangan, yang diinginkan sulit tercapai. Sedangkan Pancasuda weton ini adalah Sumur Sinaba, artinya dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas serta dapat menjadi pelindung para sanak keluarganya. Dengan pengetahuan yang memadahi, tak mengherankan jika ia sering dicari orang karena petuah dan nasihatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wuku Marakèh, lambang dewanya Bathara Surènggana. Wataknya menerima yang telah ditakdirkan untuknya. Gedhongnya dipanggul, sifatnya memperlihatkan karunia yang diterimanya. Pohonnya trengguli, tidak suka di keramaian kota, dan agak berbeda pola pikirnya dengan orang lain. Umbul-umbulnya terbalik, agak dekat keberuntungannya.

Gambarannya bagaikan bunga setaman yang dipingit, agak pelit, tetapi manis bicaranya. Jika diberi masukan pemikiran yang baik sering malah menyesatkan. Lambangnya bunga yang layu. Wataknya sering sial, celakannya tenggelam di air. Kala ada di Barat Laut, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi jauh ke arah Barat Laut untuk urusan yang sangat penting. Pada hari Ahad Legi di wuku ini adalah hari yang baik untuk menanam pohon dan berbagai jenis umbi-umbian.

ADVERTISEMENT

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin setiap hari]




(sip/sip)


Hide Ads