Kalender Jawa Minggu Legi 8 Juni 2025: Pandai Sembunyikan Perasaan

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Minggu Legi 8 Juni 2025: Pandai Sembunyikan Perasaan

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 08 Jun 2025 08:12 WIB
Businesswoman laughing in office
Ilustrasi perasaan senang. Foto: Thinkstock
Solo -

Hari ini, Minggu (8/6/2025) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 11 Besar 1958, berada di Tahun Je, Windu Sancaya dan Wuku Marakeh.

Minggu Legi

Weton (hari kelahiran) Minggu Legi atau Ngahad Legi memiliki neptu 10. Pada umumnya, pemilik weton ini banyak keinginannya, pandai menyembunyikan perasaan dan cerdik dalam memecahkan masalah yang pelik dan misterius.

Pangarasan

Pangarasan pada weton ini adalah Aras Pepet. Artinya sering prihatin, hidup menderita dan serba kekurangan, yang diinginkan sulit tercapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pancasuda

Sedangkan Pancasuda weton ini adalah Sumur Sinaba, artinya dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas serta dapat menjadi pelindung para sanak keluarganya. Dengan pengetahuan yang memadahi, tak mengherankan jika ia sering dicari orang karena petuah dan nasehatnya.

Wuku Marakèh

Wuku Marakèh, lambang dewanya Bathara Surènggana. Wataknya menerima yang telah ditakdirkan untuknya. Gedhongnya dipanggul, sifatnya memperlihatkan karunia yang diterimanya. Pohonnya trengguli, tidak suka di keramaian kota, dan agak berbeda pola pikirnya dengan orang lain.

ADVERTISEMENT

Umbul-umbulnya terbalik, agak dekat keberuntungannya. Gambarannya bagaikan bunga setaman yang dirahasiakan, agak pelit, tetapi manis bicaranya. Jika diberi masukan pemikiran yang baik sering malah menyesatkan.

Lambangnya bunga yang layu. Wataknya sering sial, celakannya tenggelam di air. Kala ada di Barat Laut, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi jauh ke arah barat laut untuk urusan yang sangat penting.

Minggu Legi Wuku Marakèh

Pada hari Ahad Legi di wuku ini adalah hari yang baik untuk menanam tanaman sejenis bambu dan berbagai jenis tumbuhan yang buahnya menggelantung dan umurnya panjang sampai bertahun-tahun.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli Penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi. Temukan wetonmu DI SINI]




(afn/afn)


Hide Ads