Puncak Garebek Ojeg di Desa Sidomulyo, Salaman, Kabupaten Magelang, Minggu (30/10/2022) berlangsung begitu meriah. Ojeg merupakan penganan yang di daerah lain dikenal dengan nama cilok. Penganan ini terbuat dari tepung terigu kadang juga diberi isian telur di dalamnya.
Jajanan ini memang begitu digemari masyarakat, sehingga tidak heran jika Garebek Ojeg ini diserbu oleh masyarakat.
Panitia pun menyediakan sebanyak 2,5 kuintal ojeg. Ojeg tersebut nantinya dibagikan secara gratis klepada warga. Pantauan detikJateng, Garebek Ojeg 2022 ini dipusatkan di Lapangan Drojogan. Rangkaian Garebek Ojeg ini berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (28/10) dan puncaknya pada Minggu (30/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Adapun Garebek Ojeg ini digelar bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda. Gelaran ini diadakan oleh Komunitas Bagong Petruk (Kompeba) atau semacam nama karang taruna.
"Garebek Ojeg memang latar belakang ada sebagian warga Drojogan yang sebagai penjual ojeg. Di sini kurang lebih ada sekitar 17 warga yang berjualan," kata Ketua Kompeba, Rahmad Yusuf Saputro kepada wartawan di lokasi, Minggu (30/10/2022).
![]() |
Untuk tahun ini, kata Rahmad, ada 2,5 kuintal ojeg yang dibuat. Ojeg ini dibagikan gratis kepada pengunjung yang datang baik ikut berebut gunungan maupun di gerobak-gerobak pedagang yang ada.
"Ojeg ini dibagikan gratis bagi seluruh pengunjung. Ada sebagian yang di garebek, ada sebagian dibagikan di gerobak-gerobak pedagang ojeg," tuturnya.
Garebek Ojeg, kata dia, yang berlangsung sekarang telah memasuki tahun kedelapan. Pada tahun 2020 tidak diadakan, kemudian 2021 dilaksanakan secara sederhana dan tahun ini kembali digelar untuk umum.
"Garebek ini dilangsungkan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda atau tiap akhir Oktober. Untuk memeriahkan ditampilkan beberapa kesenian tradisional," tuturnya.
Salah satu pembuat ojeg, Siti Nuraini Hanik (44) mengatakan, ojeg terbuat dari tepung terigu yang diberi bumbu-bumbu dan air panas. Nantinya setelah diaduk, kemudian dicampur dengan tepung tapioka.
![]() |
"Dibuat bulat-bulat, terus digodok sampai mengapung," ujarnya.
Sebanyak 2,5 kuintal ojeg tersebut, katanya, dibuat sehari sebelumnya mulai pukul 09.00 sampai 16.00 WIB, sudah selesai.
"Ini cuma digodok ulang biar nggak keras, kan kalau nggak diulang (godok) keras," tuturnya.
Pihaknya menuturkan, jika suaminya tiap hari berjualan ojeg. Sedangkan yang banyak dijual ojeg bakso, sedangkan ojeg pati bawanya sedikit.
"Ini ojeg pati, cilok. Kalau suami saya bawa 4-5 kilogram ojek bakso dijual keliling menuju daerah Kaliabu, Salaman," pungkasnya.
(apl/apl)