Tanggal 27 September diperingati sebagai Hari Kereta Api Nasional. Momen pengambilalihan perusahaan kereta api dari tangan penjajah Jepang ke pemerintah RI pada 1945 menjadi tonggak sejarahnya.
Jalur kereta api di Indonesia awalnya dibangun oleh sebuah perusahaan swasta di era Kolonial Belanda pada 1864. Jalur pertama yang dibangun adalah rute Semarang menuju Solo dan dilanjutkan ke Jogja.
Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu saja, stasiun yang berada di sepanjang jalur tersebut menjadi saksi sejarah perkeretaapian di Indonesia. Termasuk, Stasiun Solo Balapan yang saat ini menjadi stasiun tersibuk di Kota Solo.
Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Stasiun Solo Balapan dibangun oleh NISM pada tahun 1873.
Stasiun tersebut berada di wilayah kekuasaan Kesultanan Mangkunegara IV. Disebut Stasiun Balapan karena terletak di daerah yang disebut Kampung Balapan.
Pada masa pemerintahan Kasultanan Mangkunegoro IV daerah tersebut dijadikan arena pacuan kuda yang dilengkapi tribune sebagai tempat duduk para pembesar Mangkunegan. Saat ini Stasiun Balapan menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Kota Solo.
Stasiun tersebut menginspirasi seniman Didi Kempot alias The Godfather of Broken Heart untuk menciptakan sekaligus menyanyikan lagu Stasiun Balapan. Seperti halnya lagu-lagu mendiang Didi Kempot lainnya, ada nuansa kesedihan dan perpisahan dalam lagu dangdut Jawa ini.
Seperti apa liriknya? Simak lirik lagunya di bawah ini ya!
Lirik Lagu Stasiun Balapan
Ning stasiun balapan
Kutha Solo sing dadi kenangan
Kowe karo aku
Naliko ngeterke lungamu
Ning stasiun balapan
Rasane kaya wong kelangan
Kowe ninggal aku
Ra krasa netes eluh ning pipiku
Da dada sayang
Da slamat jalan
Janji lunga mung sedela
Jare sewulan ra ana
Pamitmu naliko semana
Ning stasiun balapan Solo
Jare lunga mung sedela
Malah tanpa kirim warta
Lali apa pancen nglali
Yen eling mbok enggal bali
Ning stasiun balapan
Rasane kaya wong kelangan
(ahr/ams)