UNESCO Serahkan Sertifikat Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda

UNESCO Serahkan Sertifikat Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 16 Sep 2022 22:30 WIB
Konser penyerahan simbolis sertifikat gamelan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO, di Balai Kota Soloz Jumat (16/9/2022) malam.
Konser penyerahan simbolis sertifikat gamelan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO, di Balai Kota Soloz Jumat (16/9/2022). (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Solo -

Kemeriahan pentas karawitan di Balai Kota Solo, menandai penyerahan simbolis sertifikat gamelan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO malam ini. Seperti apa suasananya?

Tak hanya kalangan tua, banyak kalangan milenial yang datang untuk menjadi saksi sejarah penetapan gamelan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO, Jumat (16/9/2022).

Kesuksesan gamelan meraih warisan dunia ini, dirayakan dengan konser bertajuk Mahambara Gamelan Nusantara. Konser yang dimulai dengan penampilan Kelompok Gamelan Ageng melalui Tribut Rahayu Supanggah sebagai bentuk penghormatan terhadap Guru Besar ISI Surakarta, empu gamelan sekaligus inisiator pengajuan gamelan sebagai warisan budaya ke UNESCO sejak beberapa tahun terakhir sampai bisa diakui pada 15 Desember 2021 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Restu Gunawan mengucap banyak terima kasih atas semua pihak yang ikut memeriahkan kegaitan malam itu. Khususnya pada tim dari ISI Surakarta dan yang lainnya hingga akhirnya Gamelan bisa diakui oleh dunia lewat sertifikat warisan budaya tak benda UNESCO.

"Gamelan telah diusulkan kepada UNESCO sejak tahun 2018, dan telah dinyatakan resmi masuk dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO melalui sidangke-16 Komite Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Paris Perancis pada tanggal 15 Desember 2021," katanya.

ADVERTISEMENT

Gamelan ditetapkan bersama dengan 46 warisan budaya tak benda lain, di antaranya Nora, drama-tari di Thailand Selatan; dan Al-Naoor, kerajinan seni tradisional dari Irak.

Tentu perjuangan dalam pelestarian gamelan tidak berhenti pada keluarnya sertifikat UNESCO. Upaya pelestarian tetap harus terus dilakukan terutama oleh generasi muda di masa mendatang.


"Ini tugas kita bersama, ayo kita bersama memanfaatkan gamelan yang ada saat ini. Terimakasih pada ISI Surakarta dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini," ucapnya.

Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna sengaja mengemas simbolisasi penyerahan sertifikat Gamalan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda melalui konser akbar yang melibatkan berbagai kelompok gamelan dengan berbagai gaya di Indonesia.

Dia berharap gamelan bisa lebih dikenal akrab oleh masyarakat, khususnya di kalangan anak muda.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, sertifikat gamelan sebagai warisan tak benda ini akan diserahkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kepada Pemkot Solo dalam Mahambara Gamelan Nusantara.

Momen ini akan ia manfaatkan dengan melestarikan gamelan, dengan menambah jumlah guru di Solo. "Sekarang yang perlu diperbanyak gurunya. Teman-teman mahasiswa ISI kalau bisa turun ke bawah ngajarin adik-adik kita," kata Gibran.




(sip/sip)


Hide Ads