Hari ini, Jum'at (16/9/2022) bertemu dengan pasaran Kliwon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 19 Sapar 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Bala.
Weton (hari kelahiran) Jumat Kliwon memiliki neptu 14. Wataknya sopan serta lemah lembut tutur katanya, pandai merangkai kata-kata, murah hati, sabar, baik hati, tekun dan terampil dalam bekerja.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan. Sedangkan Pancasuda pada weton ini adalah Wasesa Segara. Ini dapat dimaknai bahwa watak positifnya bagaikan lautan, yakni amot ujar ala becik (Jika dicaci tidak benci, jika disanjung tidak sombong). Selain itu sifat pemurah, pemaaf, berwibawa, berwawasan luas dan bertanggung jawab mendominasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wuku Bala, lambang dewanya Bathari Durga, senang membuat onar. Siapa saja yang mendengarkan merasa ketakutan, berwatak jahil, senang memprovokasi, tidak ada orang yang ditakuti, semakin kuat dorongan ke arah negatif.
Lambang pohonnya cemara, cenderung banyak bicara, pandai berkilah, bicaranya enak didengar dan dipercaya. Lambang burungnya Ayam hutan, menjadi piaraan atau kesukaan pembesar, berwibawa, banyak yang suka serta bertekad mantap tak mudah goyah.
Gedhongnya di depan, memperlihatkan kekayaannya. Digambarkan bagai hujan tidak pada musimnya. Artinya sulit ditebak atau dimengerti kemauannya. Jika salah dalam meniti karier dan pekerjaan, malah berujung sengsara.
Dilambangkan bagaikan pendeta angluh, artinya berbahaya jika ketahuan rahasianya. Kala ada di barat laut, selama tujuh hari di wuku tersebut jangan pergi jauh ke arah tersebut.
Pada hari Jum'at Kliwon di wuku ini adalah hari yang sangat jelek dan maka hati-hatilah, jangan bepergian karena musuh menghadang di jalan.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo. Bagi pembaca yang ingin berkonsultasi mengenai weton, hari baik dan semacamnya bisa mengirim email melalui: infojateng@detik.com]
(aku/dil)