Kalender Jawa Minggu Pahing 22 September 2024: Bagaikan Lautan

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Minggu Pahing 22 September 2024: Bagaikan Lautan

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 22 Sep 2024 08:35 WIB
Ocean Photographer of The Year 2024
Ilustrasi. (Foto: Ocean Photographer of The Year)
Solo -

Hari ini, Minggu (22/9/2024) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 18 Mulud 1958, berada di Tahun Je, Windu Sancaya dan Wuku Galungan.

Weton (hari kelahiran) Minggu Pahing atau Ahad Pahing memiliki neptu 14. Kecenderungannya pandai menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, hingga tampak tetap tenang dan sabar. Pemilik weton ini biasanya senang bergaul dan mempunyai banyak teman, tetapi sayangnya acap kali kekeuh dengan pendapatnya sendiri yang belum tentu benar dan cenderung angkuh. Pada umumnya mereka bertipe pekerja keras.

Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan. Adapun Pancasuda, wasesa segara. Ini dapat dimaknai bahwa watak bagaikan lautan, yakni amot ujar ala becik (Jika dicaci tidak benci, jika disanjung tidak tinggi hati). Selain itu juga bersifat pemurah, pemaaf, berwibawa, berwawasan luas dan bertanggung jawab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wuku Galungan, lambang dewanya Bathara Kamajaya, sifatnya tidak murahan, dapat memberikan pencerahan hati yang susah, senang terhadap perbuatan baik, jauh dari perbuatan jelek. Memangku air di bokor, berderma dengan fisiknya. Tidak bisa hemat. Pohonnya tangan, selalu aktif tak mau menganggur. Agak keras wataknya, selalu ingin memiliki kepunyaan orang lain.

Burungnya nuri, sangat boros. Keras bicaranya, merelakan kekayaannya bukan karena pujian, karenanya kalau tidak dikendalikan menjadikan jauh keberuntungannya, dan serakah. Bagaikan burung yang hinggap di atas, biasanya mata pencahariannya dengan sarana meneliti, dengan berbagai godaan yang merintanginya.

ADVERTISEMENT

Lambangnya bambu yang kering, cenderung melarat. Bahayanya jika bertengkar. Kala ada di timur laut, selama 7 hari pada wuku tersebut jangan pergi ke arah timur laut untuk urusan yang sangat penting. Pada hari Ahad Pahing di wuku ini adalah hari buruk untuk berbagai jenis aktivitas, tetapi ini adalah hari baik untuk memasang tumbal penangkal serta sesirep.

(Oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo. Tayang di detikJateng setiap hari)




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads