Menteri Kebudayaan G20 Bakal Bertemu di Borobudur Bahas Dana Abadi

Menteri Kebudayaan G20 Bakal Bertemu di Borobudur Bahas Dana Abadi

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 28 Agu 2022 18:19 WIB
Monumen prasasti peresmian Candi Borobudur oleh Presiden ke-2 Soeharto.
Candi Borobudur. Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Menteri bidang kebudayaan seluruh negara G20 akan melakukan pertemuan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Rangkaian kegiatan tersebut akan dimulai 11 sampai 14 September 2022.

"Jadi mulai berdatangan delegasinya tanggal 12 (September) pejabat-pejabat tinggi dari kementerian di bidang kebudayaan. Tanggal 12 (September) malam ada orkestra yang main adalah musisi-musisi dari negara G20 di Borobudur. Tanggal 13 (September) pagi pertemuan para menteri di bidang kebudayaan," kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, kepada wartawan saat meninjau keberadaan Pasar Tegalan di Desa Tegalarum, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (28/8/2022).

Menurut Hilmar, delegasi yang datang tersebut sekitar 200-an orang. Selain pertemuan, mereka juga akan mengikuti kirab budaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Tanggal) 12 siang itu ada kirab budaya dari Pawon sampai Candi Borobudur. Total empat hari (jadwalnya), tapi yang melibatkan delegasi banyak intinya 12 (September) dan 13 (September), karena 13 malam ada Ruwatan Bumi di Candi, terus mendatangkan teman-teman dari masyarakat adat seluruh Nusantara di samping para seniman tentunya. Jadi 13 malam selesai, terus baru tanggal 14 (September) delegasinya kembali," jelasnya.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid di Borobudur, Minggu (28/8/2022).Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid di Borobudur, Minggu (28/8/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Dalam pertemuan ini, katanya, ada dua tujuan yang ingin dicapai. Pertama, memperkuat kebijakan kebudayaan yang arahnya mengenai kelestarian bumi.

ADVERTISEMENT

"Jadi sini sebelum pertemuan menteri jalan sudah melaksanakan (kelestarian bumi) di sini, jadi sebetulnya kita menangkap masyarakat sudah bergerak perlu dirumuskan sehingga menjadi kebijakan. Nantinya kita berharap sumber daya, kelembaga, dana dan anggaran segala macam bisa difokuskan di praktik-praktik semacam ini," ujarnya.

"Yang kedua, dana abadi untuk tingkat global karena banyak seniman yang terdampak setelah pandemi. Jadi untuk mereka bangkit kembali kan perlu disokong, itu (dana abadi) juga menjadi agenda pembicaraan nanti di pertemuan tingkat menteri," imbuhnya.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads