Hari ini, Minggu (28/8/2022) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 30 Sura 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Manahil.
Weton (hari kelahiran) Minggu Legi atau Ngahad Legi memiliki neptu 10. Pada umumnya, pemilik weton ini banyak keinginannya, pandai menyembunyikan perasaan dan cerdik dalam memecahkan masalah yang pelik dan misterius.
Pangarasan pada weton ini adalah Aras Pepet. Artinya sering prihatin, hidup menderita dan serba kekurangan, yang diinginkan sulit tercapai. Sedangkan Pancasuda weton ini adalah Sumur Sinaba, artinya dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas serta dapat menjadi pelindung para sanak keluarganya. Dengan pengetahuan yang memadahi, tak mengherankan jika ia sering dicari orang karena petuah dan nasihatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wuku Manahil, lambang dewanya Bathara Citragotra, wataknya selalu waspada. merasa dirinya besar, pandai bergaul, tetapi angkuh, selalu waspada dan cenderung mencurigai orang lain. Memangku tombak terhunus, tinggi angan-angannya, tajam intuisinya.
Pohonnya tegaron, menjadi hiasan hutan kurang ada gunanya, namun ulet tekadnya. Burungnya sepahan, gesit cekatan, pikirannya lembut. Sedikit rezekinya. Membelakangi air di tempayan, tutur katanya merendah dan dalam bergaul tak membeda-bedakan pangkat. Dalam hal bekerja terkadang rajin terkadang malas.
Bahayanya terkena senjata. Kala ada di tenggara, selama tujuh hari pada wuku ini jangan pergi jauh ke arah tenggara untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Minggu Legi di wuku ini adalah hari buruk yang termasuk uwas penganten, tak baik untuk menggelar pernikahan. Akan tetapi jika memasang perangkap burung akan cepat mendapatkannya.
Rubrik ini diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo.
Bagi pembaca yang ingin berkonsultasi mengenai weton, hari baik dan semacamnya bisa mengirim email melalui: infojateng@detik.com
(mbr/mbr)