Penyebutan Waktu dalam Tradisi Jawa, Nggak Perlu Pakai Jam Tangan

Penyebutan Waktu dalam Tradisi Jawa, Nggak Perlu Pakai Jam Tangan

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 26 Agu 2022 00:01 WIB
10 Jam Termahal di Dunia
Ilustrasi. Foto: The Trend Spotter
Solo -

Saat melakukan kencan dengan seseorang, kita selalu dituntut untuk datang tepat waktu. Beruntung, teknologi saat ini sudah sangat maju sehingga kita bisa memastikan waktu dengan sangat akurat.

Sekitar dua dekade silam, kita masih mengandalkan jam atau arloji untuk melihat waktu. Sedangkan saat ini kita justru lebih banyak mengintip di HP untuk melihat jam pada saat ini.

Namun kita mungkin sulit membayangkan bagaimana nenek moyang kita sebelum ada jam atau arloji. Tentunya mereka harus menggunakan cara lain untuk menentukan waktu saat hendak kencan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat Jawa ternyata sudah memiliki penyebutan untuk menentukan waktu. Penyebutan itu rata-rata berasal dari tanda alam ataupun hal-hal yang harus dikerjakan di waktu-waktu tertentu.

Dikutip dari buku Sinau Pepak Basa Jawa Jilid I, berikut penyebutan waktu yang biasa digunakan oleh masyarakat di Jawa pada masa lampau.

ADVERTISEMENT
  • Pukul 06.00 WIB: Byar
  • Pukul 09.00 WIB: Gumatel
  • Pukul 10.00 WIB: Pecat sawed/ Wisan gawe
  • Pukul 12.oo WIB: Bedhug zuhur/ Tengange
  • Pukul 12.30 WIB: Lingsir kulon
  • Pukul 15.00 WIB: Ngasar
  • Pukul 17.00 WIB: Tunggang gunung
  • Pukul 17.30 WIB: Tibra layu
  • Pukul 18.00 WIB: Magrib/surup
  • Pukul 18.30 WIB: Bakda magrib
  • Pukul 19.00 WIB: Ngisak
  • Pukul 20.00 WIB: Bakda ngisak
  • Pukul 22.00 WIB: Sirep bocah
  • Pukul 23.00 WIB: Sirep wong
  • Pukul 24.00 WIB: Bedhug bengi
  • Pukul 01.00 WIB: Lingsir Wengi
  • Pukul 02.00 WIB: Titiyoni
  • Pukul 03.00 WIB: Jago kluruk sepisan
  • Pukul 04.00 WIB: Bedhug telu
  • Pukul 04.30 WIB: Jago kluruk pindho
  • Pukul 05.00 WIB: Jago kluruk telu
  • Pukul 05.30 WIB: Saput lemah.

Sayangnya, istilah-istilah tersebut saat ini sudah sangat jarang digunakan. Orang memilih menggunakan jam untuk penanda waktu yang lebih pasti dan telah disepakati secara internasional.

Namun tidak ada salahnya kamu mencoba menggunakannya kembali, misalnya saat hendak kencan dengan pacar. Selain bisa menjadi seru-seruan dan jadi rahasia berdua, kalian juga bisa ikut melestarikan budaya Jawa.




(ahr/rih)


Hide Ads