Lagu Lingsir Wengi diciptakan oleh seniman asal Solo, Sukap Jiman, sejak tahun 1995. Lagu berbahasa Jawa itu diciptakan untuk mengungkapkan kerinduan Sukap pada Waliem, istrinya yang telah meninggal dunia. Namun, lagu romantis tersebut belakangan ini mengalami pergeseran makna karena disebut-sebut untuk memanggil kuntilanak. Berikut kisahnya.
Mengenang Sukap Jiman
Sukap Jiman lahir pada 10 Oktober 1935. Sebelum menciptakan lagu Lingsir Wengi yang dipopulerkan oleh penyanyi Nurhana hingga Didi Kempot, Sukap Jiman adalah seorang musisi jalanan. "Bapak saya itu dulunya pengamen keliling ke berbagai kota, sekitar tahun 1970-an," kata anak tertua Sukap, Nursamisri pada Senin (22/11/2021), dikutip dari detikNews.
Sebagai pengamen, Sukap Jiman sering menciptakan lagu sendiri. Meski lagu Lingsir Wengi ciptaannya mulai naik daun sejak dibawakan Nurhana, Sukap Jiman tetap menekuni pekerjaannya sebagai pengamen jalanan hingga tua.
Sukap Jiman terpaksa 'gantung gitar' setelah mengalami gejala stroke hingga lumpuh. Semenjak jatuh sakit, Sukap Jiman dirawat oleh Nur di Kebon Baru, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Setelah berjuang menahan sakit selama tiga tahun, Sukap Jiman meninggal dunia pada Minggu (16/1/2022) pagi. Sukap dimakamkan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Widorsari, Kartasura, Sukoharjo.
Tentang Lagu Lingsir Wengi
Saat ditemui detikNews di rumah anaknya di Kartasura Sukoharjo pada Senin (22/11/2021), Sukap Jiman menceritakan hal ihwal lagu Lingsir Wengi ciptaannya. "Lagu itu saya ciptakan pada tahun 1995, saat saya berusia 65 tahun," kata Sukap dikutip dari detikNews.
"Itu saat saya merasakan puber kedua, pengalaman pribadi saya. Semua lagu yang saya tulis adalah pengalaman pribadi," tuturnya sembari tertawa. "Dua hari saya ciptakan lagu itu, itu mengisahkan kerinduan seorang kekasih. Hingga malam hari yang sunyi belum bisa tidur," imbuh dia.
Meski menderita stroke yang menyebabkannya lumpuh dan hanya terbaring di tempat tidur, Sukap Jiman masih terus berkarya. "Total sudah ada delapan lagu yang saya ciptakan, belum ada yang saya jual. Semuanya masih menjadi hak milik saya," ungkapnya.
Selain Lingsir Wengi, lagu ciptaannya itu berjudul Mendung Sore, Dudu Bondho Rojo Brono, dan beberapa lagu berbahasa Jawa lainnya.
Lirik lagu Lingsir Wengi dan versi horornya silakan baca di halaman selanjutnya...
            
            
            
            
            (dil/aku)