Paguyuban Pedagang Kaki Lima Nunut Urip Neng Alun-alun Banyumas (PKL NUNAB) akan menggelar pertunjukan wayang kulit gagrag (gaya) Banyumasan, nanti malam. Rencananya pertunjukan akan digelar di Alun-alun Kecamatan Banyumas dengan dalang Ki Citut Purbocarito.
"Untuk memperingati 1 Muharam kami dari PKL NUNAB akan menggelar pertunjukan wayang kulit gagrag Banyumasan. Ini sebagai bentuk syukur selain tahun baru kami juga dibolehkan buka kembali pasca pandemi COVID-19," kata Ketua Paguyuban Anteng Tjahjono Widyadi saat ditemui di rumah makan pedagangan suket Purwokerto, Kamis (11/8/2022).
Menurutnya selain pertunjukan wayang, akan dilakukan santunan dan tumpengan sebelum pertunjukan dimulai. Pihaknya juga ingin mengenalkan pertunjukan wayang dengan gaya khas Banyumas yang saat ini hampir punah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wayang gagrag banyumasan ini milik Banyumas yang perlu dikenalkan. Saya merasa ini perlu dilestarikan karena setau saya di Banyumas dalang yang menggunakan gagrag ini ya cuma satu Ki Citut Purbocarito," ungkapnya.
Hal itu menurutnya menjadi keprihatinan karena pelestarian kesenian khas Banyumas tidak banyak yang memperhatikan. Dengan dimunculkannya kembali dia berharap ada perhatian dari semua pihak.
"Sebenarnya banyak kesenian Banyumas, ada ujungan, gondolio, cowongan, termasuk wayang kulit pun kami punya gaya sendiri. Kami tidak sedang membandingkan bagus tidaknya tapi memberikan tanda saja bahwa di Banyumas ada gagrag banyumasan yang perlu dilestarikan," ujarnya.
Sementara Ki Citut Purbocarito mengatakan dalam pertunjukan nanti malam akan mengangkat lakon Semar Maneges. Melalui pertunjukan dirinya ingin berpesan bahwa kejujuran pada saat ini menjadi hal yang utama dalam menjalani kehidupan.
"Nanti malam lakonnya Semar Maneges yang dibawakan dengan gagrag banyumasan, yang intinya tidak ada kejelekan yang menang dari kebaikan," kata Citut.
Menurutnya dalam dunia Pedalangan di Banyumas mengenal tiga versi atau gagrag. Dia menyebut antara lain gagrag lor gunung, gagrag kidul gunung dan gagrag senawangi.
"Gagrag lor gunung sudah punah, gagrag senawangi yang banyak dipake sekarang tapi sudah campuran ke wetan-wetanan, nah kidul gunung itu saya banyumasan mutlak dari A sampai Z punya sendiri," ujarnya.
![]() |
(aku/sip)