Pagi-pagi Ribuan Warga Berebut Nasi Jangkrik Buka Luwur Sunan Kudus

Pagi-pagi Ribuan Warga Berebut Nasi Jangkrik Buka Luwur Sunan Kudus

Dian Utoro Aji - detikJateng
Senin, 08 Agu 2022 09:05 WIB
Warga berebut nasi jangkrik puncak acara buka luwur makam Sunan Kudus, Senin (8/8/2022).
Warga berebut nasi jangkrik puncak acara buka luwur makam Sunan Kudus. (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Kudus -

Ribuan warga memadati kompleks, Menara, Masjid dan Makam Sunan Kudus pagi hari ini. Mereka berebut untuk mendapatkan nasi berkat atau yang dikenal nasi jangkrik dalam rangka puncak Buka Luwur Sunan Kudus.

Pantauan detikJateng di lokasi, Senin (8/8/2022), ribuan warga memadati depan menara dan masjid Sunan Kudus pukul 06.00 WIB, Senin (8/8/2022). Warga pun harus antre panjang untuk mendapatkan nasi yang dipercaya memiliki berkah tersendiri tersebut.

Pembagian nasi berkat dibagi menjadi dua pos. Pertama untuk perempuan dan kedua untuk laki-laki. Perempuan dibagikan dari sisi selatan Menara Kudus. Mereka antre bergantian untuk masuk mendapatkan nasi berkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan laki-laki berada di sisi utara Masjid Sunan Kudus. Sayang antrean tersebut diwarnai saling desak antara warga. Polisi pun tampak berjaga di lokasi untuk mengatur antrean tersebut.

Salah satu warga Masriah (52) mengaku antre sejak pukul 05.00 WIB. Dia baru mendapatkan nasi berkat sekitar pukul 07.00 WIB. Dia mengaku harus berdesak-desakan dengan warga lainnya.

ADVERTISEMENT

"Antre sejak tadi pukul 05.00 WIB, baru dapat ini. Antre panjang sekali, dan juga berdesak-desakan," kata Masriah kepada detikJateng di lokasi, Senin (8/8/2022).

Masriah mengaku nasi berkat itu dipercaya memiliki berkah. "Nasi jangkrik ini buat pengobatan, semoga diberikan kesehatan dan keselamatan," jelasnya.

Senada dikatakan oleh Sudarti (50) warga Demak. Dia mengaku antre sejak pukul 05.00 WIB. Bahkan dia bersama cucu-cucunya harus menginap di Masjid Menara Kudus.

"Ini dapat lima bungkus mau dibagikan kepada warga, katanya bisa menyembuhkan sakit. Setiap tahun ke sini, tadi tidurnya di masjid, habis mengunjungi pengajian terus tidur di masjid," kata Sudarti di lokasi.

Nasi berkat tersebut tidak jarang dijual belikan oleh warga lainnya. Salah satunya Solikan (60) rela antre mendapatkan nasi berkat. Nasi itu pun lalu dijual kembali.

Solikan mematok harga nasi berkat Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per bungkus. Solikan pun menawarkan nasi berkat di jalan Sunan Kudus kepada warga atau pengendara yang melintas.

"Tadi dapat empat bungkus, ya ada yang tidak mau masuk terus saya jual di pinggir jalan. Harganya Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu," jelas Solikan ditemui di lokasi.

Terpisah Humas Panitia Buka Luwur Sunan Kudus, Muhammad Kharis menjelaskan 10 Muharam ini merupakan puncak buka luwur Sunan Kudus. Rangkaian acara buka luwur ada pembagian nasi berkat.

"Untuk hari ini adalah puncak acara dari rangkai buka luwur. Untuk pagi ini adalah upacara buka luwur, dimana itu merupakan penempatan luwur paling utama yang ada di makam yang berbentuk ranjam," terang Kharis ditemui di lokasi pagi ini.

"Selain itu pembagian nasi berkat juga hari ini. Untuk umum mulai dibagikan jam 06.00 WIB sampai ini selesai, kemudian ada berkat kartu, kemudian berkat salinan, sudah dimulai pukul 03.00 WIB dini hari tadi," imbuh dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Kharis menerangkan nasi berkat atau nasi jangkrik ini yang dibagikan ada 30 ribuan bungkus. Terdiri bungkusan kecil dan keranjang. Jumlah nasi berkat yang dibagikan jumlahnya pun meningkat dibandingkan tahun lalu.

"Jumlah bungkus 30.800 bungkus, untuk yang keranjang ada sekitar 2.500 keranjang. Dulu 24.700 bungkus itu tahun kemarin," terang dia.

Dia menyebutkan nasi berkat dibagikan langsung di sekitar kompleks Menara dan Masjid Sunan Kudus. Nasi itu terdiri dari menu uyah asem. Terkait dengan dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan, kata dia tergantung masing-masing orang.

"Nasi berkat ini dengan menu uyah asem, jadi berisi nasi daging dan balungan sedikit. Itu monggo, intinya kepercayaan masing-masing. Intinya itu nasi sedekah dari masyarakat juga, kami dari panitia memfasilitasi kemudian kami kembalikan lagi kepada masyarakat," ungkap Kharis.

Kharis menambahkan pemasangan buka luwur dimulai sejak hari Jumat (5/8). Sedangkan puncaknya atau pemasangan luwur paling utama.

"Pemasangan hari Jumat dan terakhir hari ini. Pertama itu pemasangan dari pinggir dulu dan terakhir di dalam makam. Jumlah kainnya 1.562 meter, kemudian kelambu 110 meter," pungkas dia.

Halaman 2 dari 2
(sip/mbr)


Hide Ads