Ada tradisi unik di Sleman setiap tanggal 7 pada bulan Suro sesuai penanggalan Jawa. Yakni Suran Mbah Demang yang akan puncak acaranya dilaksanakan pada 5 Agustus mendatang mulai pukul 20.00 WIB.
Tradisi Suran Mbah Demang ini dilaksanakan oleh warga Dusun Modinan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman. Upacara ini diberi nama sesuai dengan nama tokoh penting dalam kehidupan masyarakat setempat dan bersangkutan juga dengan bulan Sura dalam kalender Jawa.
Upacara ini diadakan oleh masyarakat Dusun Modinan untuk mengenang perjuangan hidup Ki Demang Cakradikrama, seorang demang-pabrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun rute kirab ini mulai dari Lapangan Banyuraden, Sanggar Widya Pramono Cokrodirjan melewati Jalan Godean hingga kediaman Ki Demang Cokrodikromo.
Saat kirab ini, Jalan Godean Km 5 yakni mulai dari simpang empat Patran hingga simpang empat Demak Ijo diberlakukan penutupan dan pengalihan arus kendaraan.
"Rekayasa lalin kami berlakukan nanti tanggal 5 Agustus, kita mulai sekitar pukul 19.30 WIB," kata Kapolsek Gamping Kompol Muryanto kepada wartawan, Senin (1/8/2022).
Berikut rekayasa lalin saat Kirab Suran Mbah Demang:
1. Simpang empat depan Kalurahan Banyuraden ditutup untuk kendaraan yang hendak melintas ke utara. Kendaraan dari arah timur diarahkan ke barat menuju Ring Road Barat atau ke selatan.
2. Simpang empat Patran (Jalan Godean) yang ke arah barat ditutup. Kendaraan yang hendak melintas ke arah barat diarahkan ke utara.
3. Simpang empat Demak Ijo Godean (Ring Road Barat) yang ke arah timur ditutup. Kendaraan dari arah selatan maupun utara bisa lurus saja atau berbelok ke barat. Sementara kendaraan dari barat diarahkan ke selatan dan utara.
(aku/sip)