Peziarah memadati kawasan Desa Rahtawu Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, saat Malam 1 Suro. Mereka memadati beberapa petilasan yang ada di Lereng Muria ini.
Pantauan detikJateng di lokasi peziarah mulai memadati kawasan Desa Rahtawu mulai pukul 19.00 WIB, Jumat (29/7). Salah satunya di petilasan Eyang Buyut Sakri.
Peziarah silih berganti berziarah di petilasan cikal bakal Desa Rahtawu ini. Mereka berdoa petilasan Eyang Sakri. Peziarah berdoa dipandu oleh seorang juru kunci atau juru pelihara petilasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak jarang mereka memilih untuk menginap sampai tengah malam di petilasan. Setelah itu melanjutkan berziarah ke tempat petilasan yang ada di Desa Rahtawu tersebut.
Salah satu peziarah Sugiono (62) mengaku datang dari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak ke Rahtawu. Dia mengaku setiap tahun saat malam 1 Suro pergi ke petilasan yang ada di Rahtawu. Sugiono berencana berziarah di petilasan Eyang Sakri dan Lokojoyo.
"Tujuan saya ke sini itu ya ziarah ke sini, malam satu suro semedi di tempat leluhur dulu, meneruskan perjalanan orang dulu. Kita memohon kepada Gusti Allah di sini, memohon keselamatan, keberkahan, kepada Allah," jelas Sugiono kepada detikJateng di lokasi, Jumat (29/7/2022).
Senada dikatakan peziarah lainnya, Zaenuri (60). Peziarah asal Bakalan Krapyak Kudus ini pergi ke petilasan yang ada di Rahtawu setiap malam 1 Suro atau tahun baru hijiriyah. Namun malam ini dia berencana ke petilasan Eyang Sakri.
"Ini saya di Eyang Buyut Sakri saja, ya ini bentuk nguri-nguri budaya leluhur untuk mendapatkan berkah," jelas Zaenuri ditemui di lokasi malam ini.
Ribuan orang memadati Rahtawu. Simak di halaman selanjutnya..
"Setiap pergantian tahun baru Islam atau dikenal malam 1 Suro, itu kegiatan peziarah sangat luar biasa. Mereka datang Kudus, Pati, Semarang, Demak, Solo. Sehingga kami dari pemdes menyiapkan langkah-langkah untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi peziarah yang berkunjung ke sini," terang Didik ditemui di kantornya.
"Estimasi pengunjung 40 ribu pengunjung, malam ini ada 8 ribu orang, tahun ini kita lebih ramai karena ada kelonggaran. Tahun lalu ada pembatasan, mereka hanya peziarah ziarah sebentar terus kami minta pulang," sambung dia.
Didik menerangkan ada beberapa petilasan yang dikunjungi peziarah. Di antaranya petilasan Eyang Sakri, Eyang Lokojoyo, Eyang Saloko, Eyang Patih Gajah Mada, Abiyasa ada Puntadewa. Menurutnya peziarah berdoa dan mencari berkah.
"Seperti ajaran agama Islam kita selalu berdoa di akhir tahun, nanti malam juga sama setiap peziarah ngalap berkah, setelah akhir tahun perjalanan dan di awal tahun baru, bahwa mereka menyakini malam itu malam itu memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa," tambah Didik.
Simak Video "Video: Banjir Landa Puluhan Desa di Kudus, Ketinggian Air di Mejobo Capai 1 Meter"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/aku)